REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Disaster Management Center ( DMC ) Dompet Dhuafa menurunkan tim respon beserta jaringan relawan Komunitas Ayo Tolong DMC Dompet Dhuafa ke tiga titik: Bogor (Jawa Barat), Mamasa ( Sulawesi Barat), dan Katingan (Kalimantan Tengah).
Di Bogor, tim DMC baru saja meresmikan jembatan darurat penghubung antara Kampung Cigowong, Desa Sukamaju, Kecamatan Cigudeg (13/9/2021). Jembatan ini menjadi penghubung krusial lantaran menjadi akses sarana pendidikan dan ekonomi untuk tiga kampung, Kampung Cigowong, Kampung Taman Sari dan Kampung Mekar Jaya. Ketika jembatan ini rusak akibat banjir bandang, sebanyak 900 KK terdampak akibat wilayah yang menjadi terisolasi.
Selain itu melalui mobil Dapur Keliling (Darling) di Bogor, tim membuka Dapur Umum dan Pos Hangat yang dikelola bersama masyarakat setempat untuk menyajikan makanan dan minuman sebanyak 400 porsi. “Alhamdulillah, kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dan partisipasinya serta kerja samanya dari pihak DMC. Baik harta, tenaga, pikiran sehingga terwujudnya jembatan ini. Mudah-mudahan Allah SWT memberikan kesehatan, keselamatan, dan rezeki yang barokah, khususnya bagi tim DMC,” jelas Basri selaku Kepala Dusun Cigowong melalui pesan singkat (13/9/2021).
Sedangkan di Provinsi Sulawesi Barat, tepatnya di Mamasa, tim bersama masyarakat setempat membantu dalam pembuatan jembatan darurat di Desa Burana (11/9/2021). Laporan terbaru, tim bersama unit Layanan Kesehatan Cuma-Cuma ( LKC ) Sulawesi Selatan menyalurkan obat-obatan berupa: CTM, Vitamin C3, dan Hands Sanitizer di wilayah Puskesmas Burana. Juga membantu pengantaran pasien Puskesmas Pebulahan, Kabupaten Mamasa menuju RS Manakkar di Kabupaten Mamuju (13/9/2021). Dengan tetap membuka layanan Dapur Umum dan Pos Hangat untuk 150 porsi lebih.
Terakhir di bagian Kalimantan Tengah, tim DMC membuka Dapur Umum dan Pos Hangat dengan membuat 400 porsi di Desa Tumbang Runen, Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan. Tim juga berhasil melakukan asesmen di wilayah terdampak lainnya yakni Desa Asem Kumbang, Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan. Berdasarkan pantauan asesmen tim DMC, terdapat 466 KK / 1536 jiwa terdampak, dengan rincian 320 KK / 800 jiwa mengungsi, pengungsi anak-anak sebanyak 200 jiwa. Dan sejumlah 320 unit rumah terendam beserta fasilitas umunya (sekolah, puskesmas, posyandu, masjid dan mushollah) (12/9/2021).
“Kita menambah tenda pengungsian di Desa Tumbang Runen. Dan menyisir wilayah banjir untuk memantau ketinggian debit air. Sebelumnya air mencapai 100—200 sentimeter. Saat ini sudah berkurang menjadi sekitar 100—150 sentimeter,” jelas Taqi Falsafati selaku tim respon DMC Dompet Dhuafa penugasan Kalimantan Tengah melalui pesan singkat pada (Senin, 13/9/2021).