REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kedutaan Besar Arab Saudi di Amerika Serikat menyambut baik dirilisnya dokumen rahasia terkait serangan teroris terhadap Amerika Serikat pada 11 September 2001. Dalam sebuah pernyataan pada Rabu (8/9), Kedubes Saudi mengatakan Kerajaan selalu mendorong transparansi seputar tragedi 11 September.
"Sejak hari yang mengerikan 20 tahun yang lalu itu, kepemimpinan Arab Saudi secara konsisten menyerukan dirilisnya semua materi yang terkait dengan penyelidikan Amerika Serikat atas serangan itu," kata Kedubes Saudi di AS, dilansir di Saudi Gazette, Kamis (9/9).
Arab Saudi menegaskan kembali dukungannya yang sudah lama untuk deklasifikasi penuh dokumen dan materi apa pun yang berkaitan dengan penyelidikan AS atas serangan teroris. Hal itu dengan harapan bahwa rilis penuh dari dokumen-dokumen ini akan mengakhiri tuduhan tak berdasar terhadap Kerajaan untuk selamanya.
"Seperti yang diungkapkan oleh penyelidikan sebelumnya, termasuk Komisi 9/11 dan perilisan apa yang disebut '28 Halaman', tidak ada bukti yang pernah muncul untuk menunjukkan pemerintah Saudi atau pejabatnya memiliki pengetahuan sebelumnya tentang serangan teroris atau terlibat dalam cara apa pun yang terlibat dalam perencanaan atau pelaksanaannya," kata kedubes Saudi.
Deklasifikasi materi sebelumnya yang berkaitan dengan serangan 11 September, seperti "28 Halaman," hanya mengonfirmasi temuan Komisi 9/11 bahwa Arab Saudi tidak ada hubungannya dengan kejahatan mengerikan ini. Kedubes Saudi menyayangkan klaim palsu seperti itu tetap ada. Karena itu, kedubes Saudi meyakinkan setiap tuduhan Arab Saudi terlibat dalam serangan 11 September adalah keliru.
"Seperti yang telah dibuktikan oleh pemerintahan dari empat presiden AS terakhir, Arab Saudi dengan tegas mengutuk dan mengecam kejahatan tercela yang terjadi terhadap Amerika Serikat, sekutu dan mitra dekatnya," kata Kedubes.
Baca juga : Mantan Presiden Ghani Minta Maaf Kepada Rakyat Afghanistan