Kamis 02 Sep 2021 17:47 WIB

Tanwir Muhammadiyah 'Aisyiyah Usung Optimisme Hadapi Pandemi

Tema tersebut diusung karena ingin membangun harapan baru pada umat.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Tanwir Muhammadiyah 'Aisyiyah Usung Optimisme Hadapi Pandemi
Foto: Antara
Tanwir Muhammadiyah 'Aisyiyah Usung Optimisme Hadapi Pandemi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah dan 'Aisyiyah akan menggelar tanwir ke-2 2021 pada 4-5 September mendatang. Tanwir diselenggarakan di Surakarta, Jawa Tengah dengan tema 'Optimis Hadapi Covid-19 Menuju Sukses Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah'. Muktamar akan digelar pada 2022 dengan berbagai opsi terkait protokol kesehatan dan pandemi.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir menuturkan tema tersebut diambil karena ingin membangun harapan baru bagi seluruh warga Muhammadiyah dan rakyat Indonesia. Meski belum bisa memastikan kapan pandemi berakhir dan melewati satu setengah tahun pandemi, ikhtar tetap harus optimal.

Baca Juga

"Baik yang bersifat rasional-ilmiah dengan berbagai langkah seperti mengikuti kebijakan PPKM, disiplin protokol kesehatan, dan berbagai usaha dari aspek kesehatan maupun usaha-usaha lainnya yang bersifat spiritual-ruhaniah," kata Haedar, Kamis (2/9).

Dengan ikhtiar yang optimal dan mengikuti berbagai persyaratan yang ditentukan, Haedar mengatakan, seluruh masyarakat akan memiliki harapan baru yang lebih baik dalam menghadapi musibah Covid-19 ini. Dia juga menyampaikan, optimisme dibangun agar seluruh warga Muhammadiyah dan warga bangsa tidak kehilangan harapan.

"Betapa pun kita mengalami kesulitan, duka, dan musibah yang berat, terlebih bagi saudara kita yang berada di garda depan dan benteng terakhir di rumah sakit, para tenaga kesehatan, relawan maupun secara khusus bagi keluarga-keluarga yang mengalami sakit dan ditinggal anggota keluarga tercinta, meninggal akibat Covid," ujarnya.

Haedar juga mengingatkan, Allah SWT bagi kaum beriman selalu membuka jalan di tengah kesulitan, karena dalam setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Optimisme ini perlu dibangun agar semua mempunyai energi ruhaniah dalam menghadapi Covid-19.

Selanjutnya, Haedar menuturkan, sikap optimistis perlu dibangun untuk meningkatkan solidaritas kolektif di antara seluruh kekuatan bangsa termasuk pemerintah. Beratnya musibah pandemi Covid-19 ini membutuhkan kebersamaan. Kebijakan PPKM, vaksinasi, protokol kesehatan, dan semua ikhtiar lain, tidak mungkin berhasil tanpa kebersamaan.

"Jika kita mampu menggalang itu maka kita akan mampu menghadapi Covid-19 ini dengan kekuatan penuh dalam berbagai macam opsi ikhtiar yang kita lakukan secara bersama. Dengan kebersamaan, Insya Allah kita mampu menghadapinya," ungkapnya.

Sebagai bangsa Indonesia dan sebagai kaum beriman, Haedar menambahkan, optimisme perlu terus dibangun dengan bergantung pada rahman, rahim dan kekuasaan Allah SWT. Dia mengatakan, kaum beriman harus membuka pintu langit dalam menyelesaikan masalah selain terus berikhtiar secara nyata.

"Dengan Tanwir Muhammadiyah dan 'Aisyiyah ini, kita ingin menyukseskan Muktamar dengan sistem dan metode yang tentu akan kita tentukan secara seksama dengan hikmah kebijaksanaan dan keseksamaan, serta selalu mempertimbangkan dan memperhitungkan hifzhunnafs, menjaga jiwa manusia sebagai sesuatu yang utama," ujarnya.

Haedar juga menyampaikan, Muktamar disiapkan dengan sebaik-baiknya sebagai wujud ikhtiar agar organisasi tetap berjalan dan mampu menghadapi pandemi Covid-19 dengan keseksamaan yang tinggi serta berbagai ikhtiar. "Semoga bangsa Indonesia senantiasa diberikan kemudahan oleh Allah SWT, selalu membangun kebersamaan, dan memperoleh rahmat dan karunianya," tuturnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement