Jumat 27 Aug 2021 05:25 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Tauhid dan Amal Shaleh

Tauhid membentuk kita menempatkan manusia lain pada posisi kemanusiaannya.

Naskah Khutbah Jumat: Tauhid dan Amal Shaleh
Foto:

Hadirin, Jama’ah Jum’at yang berbahagia

Tauhid akan membentuk kita selaku manusia dapat menempatkan manusia lain pada posisi kemanusiaannya. Bagi kita yang bertauhid, manusia tidaklah dihargai lebih rendah dari kemanusiaannya sehingga diposisikan bagai binatang, atau sebaliknya lebih tinggi bagai Tuhan.

Kedudukan kita sesama manusia sesungguhnya adalah sama, sehingga tidaklah pantas bagi kita untuk bertindak semena-mena atau berbuat dzolim terhadap sesama. Tetapi justeru sebaliknya, melalui bimbingan tauhid kita akan selalu berbuat yang terbaik bagi saudara kita sesama manusia, bahkan pula kepada seluruh mahluq ciptaan yaitu Allah SWT.

Dalam sejarah kita ketahui bersama, bahwa bagaimana Islam datang di tanah Mekkah sangat menghormati kedudukan manusia, dan sangat menentang adanya praktek perbudakan. Bilal bin Rabah misalnya, bagi kaum kafir Quraisy tidaklah lebih dianggap sebagai manusia, dia hanyalah seorang budak yang hitam dan kedudukannya pun sangat hina dari binatang unta, atau kalau tidak dianggap sama. Namun, tatkala dia telah memeluk Islam, dia menjadi manusia yang merdeka, dan kedudukannya sama dengan Abu Bakar, Usman bin Affan, ataupun Umar bin Khattab yang merupakan golongan orang-orang terhormat di kalangan kaum Quraisy.

Dengan demikian jelas bagi kita, bahwa keimanan kita tidaklah terhenti pada diri kita semata, tetapi harus kita ejawantah-kan dalam kehidupan sosial kita. Ibadah mahdah apapun yang kita lakukan tidak akan memiliki makna apa-apa, apabila tidak kita teruskan dengan berbuat baik kepada sesama manusia. Dalam al-Qur’an secara tegas dinyatakan bahwa celakalah bagi kita yang sholat, yaitu apabila kita masih lalai dalam sholat kita, suka berbuat ria, dan juga enggan menolong orang lain dengan barang yang berguna. Sebagai firman Allah:

”Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat ria, dan enggan (menolong dengan) barang yang berguna)”. (Q.S. al-Maun/107: 4 – 7)

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement