Oleh : Gus Ubaidillah Amin, Pengasuh Pesantren Kaliwining Jember
REPUBLIKA.CO.ID, —Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan informal tertua di Indonesia. Kontribusi pesantren dalam mencerdaskan kehidupan bangsa juga tak bisa dipandang sebelah mata.
Kementerian Agama mencatat ada 26.973 pondok pesantren yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Jawa Barat memiliki jumlah paling banyak, yakni 8.343 pondok pesantren. Lalu, diikuti Banten, Jawa Timur, dan Jawa Tengah di kisaran 3-4 ribu pondok pesantren.
Sebagai lembaga yang didirikan masyarakat, pesantren mempunyai peran strategis, tidak hanya di bidang pendidikan, sosial, agama, dan kemasyarakatan, tetapi juga di bidang pemberdayaan ekonomi.
Berdirinya pesantren di sejumlah daerah, terbukti turut mendongkrak setidaknya taraf perekonomian masyarakat di lingkungan sekitar. Pemberdayaan santri juga penting sebagai upaya pembekalan santri saat terjun di masyarakat kelak.
Langkah pemberdayaan ekonomi pesantren ini memang menjadi program panjang berkelanjutan pemerintah melalui lintas kementerian. Pada pemerintahan kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo ini, salah satu Kementerian yang sangat intens mempunyai kepedulian terhadap pesantren adalah Kementerian BUMN, yang dinakhodai Erick Thohir.
Baca juga : Ketika Islam Berada di Tangan Tokoh-Tokoh Populer Masa Kini
Dalam banyak kunjungannya ke pesantren, Erick menunjukkan komitmennye tersebut dengan siap untuk menggandeng 1.000 pesantren di pulau Jawa dengan dukungan permodalan dan layanan perbankan syariah.
Juga kesempatan berwirausaha, antara lain bersama Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Pertashop (SPBU mini Pertamina). komitmen tersebut adalah bagian dari upaya membangun kemandirian ekonomi pesantren, serta membangkitkan keseimbangan pembangunan ekonomi masyarakat.
Memajukan ekonomi adalah bagian dari ketahanan nasional, dan kontribusi kita adalah bagaimana Indonesia selalu maju, selalu jaya,
Saya sangat mengapresiasi rencana menteri BUMN Erick Tohir menjadikan pondok pesantren tradisional sebagai pilar ekonomi berbasis kerakyatan, saya kira menteri BUMN sangat paham betul bahwa pondok pesantren harus diajak bersama sama dalam mengangkat ekonomi keumatan, para pengasuh pondok pesantren adalah wadah berkumpulnya umat baik itu Muslim ataupun non-Muslim di grass roots.
Salah satunya Erick Tohir mengajak pondok pesantren bersama dengan BUMN ikut mengelola Pertashop yang dikelola Pertamina, lalu BRI Link milik Bank Rakyat Indonesia, serta Bank Syariah Indonesia (BSI) yang berkomitmen memberikan dukungan produk dan jasa layanan perbankan yang dirancang akan mampu mengangkat perekonomian para pengusaha kecil di daerah dan juga kalangan pondok pesantren.
Dalam pertemuan Menteri BUMN Erick Tohir bersama Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, Ketua MUI Jawa Timur KH Hasan Mutawakkil Alallah dan juga salah satu kiai sepuh Jawa timur yg juga Wakil Dewan Pertimbangan MUI Pusat KH Anwar Iskandar, Erick Tohir akan meminta jajaran BUMN di bawah kementeriannya untuk mengakselerasi kan program-program kinerja ke depannya bersama pondok pesantren tradisional, sebagai santri saya mendukung penuh program Menteri BUMN ini, dan saya juga mengajak para santri mulai belajar membangun ilmu ekonomi, administrasi, secara profesional, dan kreatif.
Baca juga : Tiga Kesalahan di Pagi Hari yang Bikin Tubuh Mudah Lelah
Sangat mungkin jika ini dilakukan akan banyak lagi tumbuh pengusaha-pengusaha besar santri ke depannya. Dan saya kira kesempatan ini jangan pernah di sia-siakan. Saya mengajak segenap keluarga besar pesantren bersama-sama ulil amri, dalam hal ini pemerintah, untuk merajut kebersamaan, membangun kemandirian pesantren.