Selasa 24 Aug 2021 14:26 WIB

PKO Muhammadiyah dan Promosi Kesehatan Hindia Belanda

Awal abad ke-20, Muhammadiyah memberi perhatian pada usaha kesejahteraan manusia.

PKO Muhammadiyah dan Promosi Kesehatan Hindia Belanda. Gedung PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Foto:

Rumah pertolongannya PKO di tahun 1920an itu dibangun untuk menampung mereka yang tersisih di dalam masyarakat, dan prioritas diberikan kepada masyarakat miskin, gelandangan dan pengangguran yang tidak punya rumah. Tapi, ada satu tambahan lagi kala itu, yakni para penyandang disabilitas. Mereka adalah kelompok yang lebih lama berada di rumah miskin tersebut. Para pengangguran akan pergi dari sana begitu mereka memiliki pekerjaan.

Adapun para penyandang disabilitas, menurut PKO, diberi kesempatan untuk tinggal lebih lama di rumah pertolongannya PKO itu. Di antara mereka adalah orang-orang tuna netra atau orang yang memiliki kekurangan pada anggota badannya yang lain. Tujuannya adalah agar mereka bisa dilatih untuk membuat kerajinan tangan ringan yang sesuai dengan kemampuannya sehingga ketika keluar dari rumah itu mereka bisa memiliki bekal keterampilan untuk melanjutkan hidup.

Para penyandang disabilitas itu, umpamanya, dilatih oleh rumah pertolongannya PKO untuk membuat sapu dan keset di rumah itu, yang kemudian dijual untuk umum. Dengan adanya produk yang dibutuhkan publik yang dihasilkan oleh para penyandang disabilitas, PKO berharap paradigma masyarakat bisa berubah terhadap penyandang disabilitas sehingga mereka bisa diterima sebagai anggota masyarakat yang memiliki suatu peranan tertentu di tengah publik.

Sumber: Majalah SM Edisi 14 Tahun 2020

Link artikel asli

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement