Kamis 12 Aug 2021 17:37 WIB

Hadirkan Reportase Menarik, BMH Gelar Pelatihan Jurnalistik

Menulis berita itu mudah, tinggal penuhi standar dalam kaidah penulisan jurnalistik

Jurnalistik bagi Lembaga Amil Zakat seperti BMH merupakan satu kebutuhan, mengingat era digital mengharuskan semua kebaikan yang dilakukan dikabarkan dengan sebaik-baiknya dan secepat-cepatnya, minimal dalam bentuk naskah berupa berita.
Foto: istimewa
Jurnalistik bagi Lembaga Amil Zakat seperti BMH merupakan satu kebutuhan, mengingat era digital mengharuskan semua kebaikan yang dilakukan dikabarkan dengan sebaik-baiknya dan secepat-cepatnya, minimal dalam bentuk naskah berupa berita.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Jurnalistik bagi Lembaga Amil Zakat seperti BMH merupakan satu kebutuhan, mengingat era digital mengharuskan semua kebaikan yang dilakukan dikabarkan dengan sebaik-baiknya dan secepat-cepatnya, minimal dalam bentuk naskah berupa berita.

"Era disrupsi ditambah pandemi menjadikan amil di BMH harus menambah kapasitas dirinya pada satu keterampilan penting yakni menulis berita (jurnalistik). Oleh karena itu pada kesempatan ini gelaran pelatihan jurnalistik kita hadirkan redaktur senior Republika dan Kepala Humas BMH Pusat, Imam Nawawi," terang Direktur Marketing dan Komunikasi BMH Pusat, Tri Winarno (12/8).

Narasumber utama dalam pelatihan yang berlangsung secara virtual itu, Irwan Kelana menekankan bahwa menulis berita tidak sulit. "Menulis berita itu mudah, tinggal penuhi standar dalam kaidah penulisan jurnalistik, yakni 5W dan 1H. Terlebih nilai berita-berita BMH ada di seluruh Indonesia yang menjangkau lokasi terpencil, pelosok sampai ke perbatasan. Perjalanan panjang, jalannya tidak sebagus Jabodebek, dan sebagainya," jelasnya.

Selain itu, penting diperhatikan akurasi data yang disertakan, seperti nama tokoh setempat hingga nama dari penerima manfaat dari setiap program yang direalisasikan oleh BMH.

"Mengingat berita itu tidak semua dibaca oleh pembaca, maka usahakan sebisa mungkin pada dua paragraf pertama, keseluruhan informasi sudah bisa tercantum semuanya," imbuh wartawan yang juga penulis karya-karya fiksi itu.

Kepala Humas BMH Pusat, Imam Nawawi menegaskan bahwa secara potensi pemberitaan BMH sangat besar. "Melihat jaringan yang tersebar di 32 Provinsi dan 80 Kabupaten/Kota sangat potensial BMH mewarnai pemberitaan ZIS di Tanah Air. Tinggal langkah konkret berlatih mengasah ketajaman menulis berita yang harus terus dikuatkan," ucapnya.

Kegiatan virtual ini berlangsung hangat dari pagi pukul 08.00 dan berakhir tepat pukul 12.00 WIB dengan diskusi yang interaktif penuh keakraban."Semoga dengan digelarnya pelatihan ini, masyarakat dapat melihat dengan langsung bagaimana amanah mereka dalam bentuk zakat, infaq dan sedekah menghadirkan kebaikan kepada sesama hingga penjuru Nusantara," tutur Tri Winarno.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement