REPUBLIKA.CO.ID, — Pandemi Covid-19 di Tanah Air belum juga berakhir. Pemerintah dan masyarakat pun terus bahu membahu untuk berupaya menekan penyebaran Covid-19.
Akan tetapi di tengah kondisi seperti itu ada saja pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan situasi untuk menimbulkan keresahan hingga mengambil keuntungan di tengah kesulitan masyarakat.
Pimpinan Majelis Ahbaabul Musthofa, Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf, mengungkapkan selain virus Covid-19 ada masalah yang lebih besar dampaknya bagi bangsa Indonesia.
Yaitu masalah-masalah hati atau penyakit hati yang tengah menjangkit banyak orang semisal menyebar kabar bohong, menebar ketakutan, menghasut dan membuat gaduh di tengah pandemi Covid-19, hingga penyakit hati berupa ketamakan dan kerakusan akan harta dengan menimbun kebutuhan darurat untuk menjualnya kembali dengan harga tinggi.
Menurut Habib Syech saat ini banyak orang yang menyalahgunakan perkembangan teknologi komunikasi untuk menyebar kebohongan, kebencian, dan permusuhan terutama melalui media sosial.
"Hampir semua masyarakat punya handphone, tahu menggunakannya. Kenikmatan yang Allah SWT berikan ini justru dipakai untuk perbuatan-perbuatan menyakitkan satu dengan yang lain. Ini yang saya katakan penyakit lebih dahsyat dari Corona," kata Habib Syech dalam tausiyah virtual di akun YouTube resminya beberapa waktu lalu.
Menurut Habib Syech di tengah upaya untuk menyelesaikan masalah-masalah pandemi Covid-19, sekelompok orang justru saling lempar cacian, menebar fitnah satu sama lainnya melalui berbagai platform media untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya. Ada juga pihak-pihak yang terus berupaya menebar ketakutan di tengah masyarakat dengan beragam pemberitaan Covid-19.
Habib Syech pun merasa sedih dengan para pegiat konten media sosial yang tega membuat konten berisi berita-berita bohong, provokatif, fitnah berkaitan dengan pandemi Covid-19 hanya untuk mengincar popularitas serta pengikut di dunia maya.
Habib Syech mengingatkan setiap amal perbuatan pasti akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Karenanya Habib Syech mengajak orang-orang yang gemar mengadu domba, menyebar berita bohong dan kebencian itu untuk menghentikannya.
Dia meminta setiap elemen termasuk para pemilik media massa untuk lebih sering mengabarkan hal-hal yang positif atau kabar-kabar yang baik berkaitan dengan upaya penanganan Covid-19.
Sehingga masyarakat pun lebih semangat, optimis dan mau menjalankan setiap aturan yang dibuat pemerintah untuk menyelesaikan masalah pandemi Covid-19.
"Bangsa ini sudah capai mendengar berita-berita bohong. Ayo kita berbuat baik setelah ini jangan sekali-kali menerbar berita bohong. Berita yang benar pun seandainya tidak menyejukan masyarakat, tidak membuat masyarakat bangkit menjadi masyarakat yang baik jangan ditebarkan," katanya.
Habib Syech juga menyayangkan dengan perilaku oknum yang sengaja memanfaatkan Pandemi Covid-19 untuk mencari keuntungan pribadi.
Misalnya penimbunan tabung oksigen dan juga obat-obatan serta perlengkapan medis lainnya yang dinilainya merupakan perbuatan dosa karena semakin mempersulit masyarakat dalam situasi pandemi Covid-19.
Selain itu Habib Syech juga merasa miris di mana dalam beberapa kasus para jenazah yang meninggal karena Covid-19 diperlakukan tidak selayaknya. Pada sisi lain, ada juga oknum-oknum pemakaman jenazah pasien Covid-19 yang sengaja menarik keuntungan dengan mengenakan biaya tinggi pada proses pemakaman.
"Jangan saudaraku, jangan menebar berita bohong dan jangan mencari kesempatan, mencari keuntungan di atas penderitaan saudara kalian. Mari kita singkirkan perbedaan, permusuhan, kebencian. Yang ada hanya saling mencintai, menyayangi," katanya.
Habib Syech pun meminta masyarakat untuk tetap optimis dan yakin pandemi akan berakhir dalam waktu dekat. Karenanya dia mengajak semua umat Muslim untuk bermunajat kepada Allah, memohon ampun atas setiap dosa dan kesalahan, memohon perlindungan serta keselamatan, serta agar pandemi Covid-19 segera hilang dari muka bumi.