Selasa 03 Aug 2021 00:55 WIB

Muhammadiyah Dorong Percepatan Vaksinisasi Anak-Anak

Konfirmasi Covid-19 pada anak berusia 0-18 tahun mencapai 12,5 persen

Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada anak berusia 12 tahun saat vaksinasi massal bagi anak di Gedung PKK Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (28/7/2021). Pemerintah Kota Bandung menyediakan 1.000 dosis vaksin COVID-19 bagi anak berusia 12-17 tahun dalam rangka peringatan hari anak nasional serta percepatan program vaksinasi nasional.
Foto: ANTARA/RAISAN AL FARISI
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada anak berusia 12 tahun saat vaksinasi massal bagi anak di Gedung PKK Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (28/7/2021). Pemerintah Kota Bandung menyediakan 1.000 dosis vaksin COVID-19 bagi anak berusia 12-17 tahun dalam rangka peringatan hari anak nasional serta percepatan program vaksinasi nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat Muhammadiyah mendorong pemerintah untuk semakin memasifkan percepatan vaksinasi bagi anak-anak.

"Data yang saat ini dimiliki IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) ada peningkatan penderita COVID-19 pada kelompok umur anak hingga 400 persen," ujar Dokter Spesialis Anak MCCC PP Muhammadiyah Nurcholid Umam dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (2/8).

Baca Juga

Ia yang mengutip data Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan secara kumulatif hingga 16 Juli 2021 ada 777 anak di Indonesia meninggal dunia akibat COVID-19. Data nasional menunjukkan konfirmasi Covid-19 pada anak berusia 0-18 tahun mencapai 12,5 persen atau 351.336 kasus.

Artinya, kata dia, satu dari delapan kasus konfirmasi COVID-19 adalah anak-anak. Data IDAI juga menunjukkan case mortality (tingkat kematian) mencapai tiga hingga lima persen yang artinya Indonesia memiliki tingkat kematian tertinggi di dunia.

Persentase angka kematian tertinggi (CFR) berada pada kelompok usia 0-2 tahun diikuti usia 16-18 tahun dan usia 3-6 tahun."Angka rawat inap di rumah sakit juga meningkat sampai enam persen dan dari yang dirawat ini yang membutuhkan perawatan ICU sekitar tiga persen," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement