REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Kompleks Asrama Haji Rajabasa Bandarlampung, Lampung akan dijadikan Rumah Sakit Darurat Covid-19 untuk mengantisipasi lonjakan pasien terpapar virus corona.
"Kami (Kementerian BUMN) akan membantu 200 tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) yang akan ditempatkan di Asrama Haji Lampung sebagai lokasi antisipasi ruang isolasi di Lampung," kata Direktur Utama PT Pertamina Bina Medika IHC Fathema Djan Rachmat, Kamis (29/7).
Ia menyebutkan rumah sakit darurat itu direncanakan siap dalam 10 hari ke depan. "Sebanyak 200 tempat tidur itu terdiri atas ruangan ICU dan HCU untuk penderita Covid-19 sedang, berat dan kritikal termasuk juga akan merawat yang ringan," katanya.
Fathema berharap upaya ini akan mampu mengendalikan Covid-19 di Lampung. "Mudah-mudahan upaya yang dilakukan oleh Bapak Gubernur bersama Kementerian BUMN akan meningkatkan ketahanan Lampung terhadap pengendalian Covid-19," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana mengatakan menyambut baik rumah sakit darurat di Asrama Haji Lampung tersebut yang akan dibangun Kementerian BUMN. "Sebanyak 200 tempat tidur disiapkan untuk pasien Covid-19," jelasnya.
Ia juga telah menyiapkan nota kesepahaman (MoU) antara Pemprov Lampung dengan Kementerian BUMN. Selain itu, ia juga akan menyiapkan tenaga kesehatan sebanyak 200 hingga 300 orang.
"Nakes itu nantinya berasal dari tenaga kerja sukarela yang sempat melamar di RSDUAM dan berkasnya akan kita lihat lagi," katanya.