REPUBLIKA.CO.ID, JAFFA -- Sebuah masjid di Tenggara di kota kuno Jaffa yang sekarang menjadi bagian dari Tel Aviv di Israel dirusak orang tak dikenal, Kamis (8)7). Kejadian di tempat ibadah yang dinamakan Masjid Hassan Bek ini juga cukup menjadi perhatian setelah imam masjid mengunggah video kerusakannya di media sosial.
Menurut Ahmed Abu Ajweh, imam Masjid Hassan Bek, kerusakan masjid ditemukannya pada Kamis pagi menjelang sholat subuh. Video menunjukkan salah satu jendela pecah dan kerusakan pada karpet. Tidak ada cedera yang dilaporkan, menurut Abu Ajweh.
Masjid Hassan Bek terletak di lingkungan Manshiyya di Jaffa Palestina yang bersejarah, memang telah menjadi sasaran serangan di masa lalu. Pada tahun 2018, seorang pria yang meneriakkan cercaan anti-Muslim melemparkan botol kaca berisi zat yang tidak diketahui ke arah masjid, menurut Abu Ajweh.
Imam itu mengatakan kepada situs berita lokal Arab48 pada saat itu juga tidak ada korban luka yang dilaporkan. Namun, serangan tersebut sudah berkali-kali terjadi.
Dalam beberapa bulan terakhir, warga Palestina Israel yang tinggal di Jaffa telah menghadapi ancaman penggusuran, yang memicu ketegangan di wilayah pesisir. Para pengunjuk rasa Palestina diserang pada bulan April oleh polisi dan pengikut Rabbi Eliyahu Mali, kepala sinagoga militan di Jaffa berusaha mengambil alih properti Palestina di daerah tersebut.
Sami Abu Shehadeh, anggota Knesset dari yang mewakili warga Palestina Israel, mengatakan kepada Middle East Eye pada saat itu bahwa pertengkaran dimulai setelah pendukung Mali memasuki lingkungan al-Ajami di Jaffa dan mulai berbaris secara provokatif.
“Pada saat itu, orang-orang keluar dari sholat malam Ramadhan dan diserang oleh pemukim, dan polisi Israel bergabung untuk menyerang mereka alih-alih menghentikan pemukim,” kata Abu Shehadeh.
Rabbi Mali adalah kepala "Settling in the Hearts", sebuah proyek perluasan pemukiman Israel yang mendorong pendirian pos-pos terdepan Yahudi-Israel di tengah kota-kota dan lingkungan mayoritas Palestina di Yerusalem Timur dan Israel yang diduduki, serta di tepi Barat. Pemukiman dan pos-pos yang sebenarnya melanggar hukum internasional.
Jaffa pernah menjadi pusat ekonomi Palestina, dengan sekitar 120 ribu orang tinggal di dalamnya dan menjadi kota berkembang di Laut Mediterania pada tahun 1948. Namun, saat ini hampir 95 persen penduduk Palestina di Jaffa dan desa-desa sekitarnya diusir oleh milisi Zionis selama Nakba atau "malapetaka" tahun itu, yang mengarah pada pembentukan negara Israel.
Selama beberapa dekade Jaffa semakin dihancurkan, menyebabkan kota itu menyusut menjadi kota kecil yang kemudian diserap menjadi kotamadya Tel Aviv.
https://www.middleeasteye.net/news/israel-jaffa-palestinian-hassan-bek-mosque-vandalised