Kamis 08 Jul 2021 14:04 WIB

Listrik Minim, Pria Lebanon Nyalakan Mesin Oksigen di Masjid

Lebanon menderita kekurangan bahan bakar akut.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Listrik Minim, Pria Lebanon Nyalakan Mesin Oksigen di Masjid. Muslim mengenakan masker dan menjaga jarak sosial shalat Idul Adha di Masjid Mohammad al-Amin di Beirut, Lebanon, Jumat (31/7/2020).
Foto: AP / Hassan Ammar
Listrik Minim, Pria Lebanon Nyalakan Mesin Oksigen di Masjid. Muslim mengenakan masker dan menjaga jarak sosial shalat Idul Adha di Masjid Mohammad al-Amin di Beirut, Lebanon, Jumat (31/7/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Seorang pria Lebanon mengaku terpaksa harus pergi ke sebuah masjid di Beirut untuk menyalakan mesin oksigennya karena kekurangan listrik di rumahnya. Lebanon memang sedang berjuang dengan kekurangan bahan bakar untuk pembangkit listrik saat ini.

Dilansir di Anadolu Agency, Rabu (7/7), pria itu sedang berjuang melawan asma. Sebuah foto dibagikan di Twitter oleh imam masjid Imam Ali bin Abi Thalib di Beirut Syekh Hassan Mereb. Gambar yang menjadi viral di media sosial menunjukkan pria itu menggunakan salah satu soket masjid untuk mengisi daya mesinnya.

Baca Juga

“Salah satu jamaah dengan asma terpaksa ke masjid saat fajar untuk menyalakan mesin oksigen dari generator masjid karena pemadaman listrik di rumahnya,” kata Sheikh Mereb tentang gambar tersebut.

Dia mengisahkan harus menyalakan generator setelah selesai sholat demi pria itu. Pria tersebut sebenarnya dalam kondisi keuangan yang baik untuk membayar tagihan ,listrik tetapi pasokannya kurang. Hassan menyalahkan para pemimpin negara itu karena gagal dan meminta warga Lebanon saling membantu di masa-masa sulit ini.

Selama beberapa bulan terakhir, Lebanon menderita kekurangan bahan bakar akut karena kurangnya devisa yang cukup yang mempengaruhi impor. Hal ini menyebabkan seringnya pemadaman listrik dan kekurangan bahan bakar yang parah.

Upaya orang kaya Lebanon untuk berlangganan generator listrik swasta yang menggunakan bahan bakar seperti diesel, juga tidak mencukupi karena kekurangan pasokan bahan bakar. Negara Arab ini mengalami krisis ekonomi yang parah dalam dua tahun terakhir yang telah meninggalkannya di ambang kehancuran finansial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement