REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) pada Selasa (29/6) mendesak Presiden AS Joe Biden mengecam pembongkaran rumah dan bisnis Palestina di Yerusalem Timur oleh Israel. Organisasi advokasi Muslim terbesar di negara itu juga mendesak AS menekan Israel menghentikan semua perampasan properti Palestina.
"Pemerintah apartheid Israel menggunakan dolar pembayar pajak Amerika untuk terlibat dalam kampanye pembersihan etnis Palestina, kali ini di Silwan. Mereka secara ilegal merebut tanah Palestina, memaksa keluarga menghancurkan rumah mereka sendiri atau menghadapi denda jika pemerintah Israel menghancurkan mereka," kata Direktur Eksekutif Nasional CAIR, Nihad Awad dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Anadolu Agency, Rabu (30/6).
Kepala CAIR mengatakan Biden dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken memiliki kekuatan politik untuk membela hak asasi manusia Palestina dan berbicara menentang ketidakadilan. Menurut warga Silwan, pasukan Israel menghancurkan sebuah toko dan apartemen di lingkungan Silwan di Yerusalem Timur yang diduduki pada Selasa kemarin.
Mereka mengatakan pihak berwenang mengutip kurangnya izin bangunan untuk meratakan dua bangunan di kawasan al-Bustan dan Al-Suwayeh di lingkungan tersebut. Pembongkaran tersebut memicu bentrokan antara warga Palestina yang marah dan polisi Israel. Polisi Israel menembakkan tabung gas air mata dan peluru berlapis karet untuk membubarkan pengunjuk rasa. Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 13 petugas medis terluka selama kekerasan tersebut.