REPUBLIKA.CO.ID, SUKA MAJU -- Salah satu usaha BUMMas Jauzul Hind yang merupakan binaan Rumah Zakat dan PT Bank HSBC adalah mencoba untuk menggali dan mengelola apa saja yang menjadi kearifan lokal dari Desa Suka Maju, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batu Bara.
Salah satu kearifan lokal yang ada adalah begitu kayanya hasil laut yang terdapat di sekitar desa, sehingga rata rata pekerjaan dari masyarakatnya adalah nelayan dan pedagang ikan kering dan basah.
Hasil Laut di Kota Tanjung Tiram pun bisa dikatakan sangat banyak mulai berbagai jenis ikan yang ditangkap basah dan dikelolah menjadi kering, berbagai jenis udang udangan, dan juga Udang Kecepai.
Nurul dan rekan-rekannya yang menjadi kelompok nelayan binaan Rumah Zakat merupakan salah satu dari sekian banyak nelayan kecil yang ada. Mereka mengubah perahu yang digunaan menjadi perahu pukat sondong yang mana mereka melabuh atau melaut biasanya tak terlalu jauh sekitar pesisi pantai.
Salah satu dari hasil laut yang bisa dikatakan cukup mahal adalah bayi cumi. Ini tidak ditangkap secara spesial melainkan biasanya tertangkap bersamaan dengan udang kecepai dan ikan pada saat dilabuh.
Setelah dikeringkan biasanya ibu-ibu BUMMas mengumpulkannya sampai banyak dan setelah itu baru mereka jual. Untuk harga perkilo biasanya dijual sekitar Rp. 150.000. paling tidak tangkapan baby cumi ini menambah dari pendapatan nelayan dan pedagang ikan. Yang mana memang baby cumi merupakan salah satu hasil laut terfavorit bagi pembeli kebanyakan.