REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sejumlah tokoh lintas agama yang tergabung dalam Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah bertemu Kepala Staf Presiden Moeldoko, Rabu (16/6). Mereka menyampaikan situasi terkini keamanan di Poso, Sulawesi Tengah terus membaik.
Berdasarkan laporan FKUB, masyarakat di Poso sudah menyadari bahwa konflik yang sempat terjadi bukanlah persoalan agama, namun hanya kelompok kriminal yang mencoba mencari perhatian. "Masyarakat jangan mudah terprovokasi. Apa yang terjadi di Poso bukan persoalan agama," kata Moeldoko dikutip dalam siaran pers.
Moeldoko meminta FKUB terus memberikan perhatian untuk memperkuat kesolidan antar tokoh beragama sehingga forum ini menjadi efektif. Sosialisasi ke masyarakat, ujar Moeldoko, dilakukan agar tidak mudah terprovokasi. "Karena tidak ada satu agama pun yang membenarkan pembunuhan maupun kekerasan," kata Moeldoko.
Kedatangan FKUB menemui Moeldoko ini terkait situasi keamanan di Poso beberapa bulan lalu. Saat itu sempat menjadi perhatian karena adanya beberapa peristiwa kekerasan dan pembunuhan warga oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Selain peristiwa di Lore Timur, pada 2020 lalu juga ada peristiwa serupa yang menimpa warga Desa Lembangtongoa, Kabupaten Sigi. Peristiwa-peristiwa itu pun kini sudah ditangani pihak TNI dan Polri yang akan mengusut dan memburu para pelaku kriminal tersebut.
Ketua FKUB Sulawesi Tengah, KH Zainal Abidin, menyampaikan, saat ini kondisi di Poso sudah aman dan terkendali. Masyarakat sudah menyadari bahwa konflik tersebut bukanlah persoalan agama, namun hanya kelompok kriminal yang mencoba mencari perhatian.
Kekerasan yang dilakukan kelompok MIT, kata Zainal, sebenarnya intensitasnya sudah sangat kecil. "Namun kelompok ini melakukan dengan cara sadis dan kejam mencoba menarik perhatian dunia," jelas Zainal.
FKUB pun tidak tinggal diam. Bersama para pimpinan agama di Sulawesi Tengah, FKUB terus terlibat meredakan situasi di sana. Danrem dan Kapolda pun memberikan perhatian besar bahkan dengan berkantor di Poso.