Selasa 08 Jun 2021 05:20 WIB

Satu Masjid Bahrain Ditutup Karena Temuan Kasus Covid-19

Satu Masjid Bahrain Ditutup Karena Temuan Kasus Covid-19

Rep: Ratna ajeng tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
Satu Masjid Bahrain Ditutup Karena Temuan Kasus Covid-19. Foto:  Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Satu Masjid Bahrain Ditutup Karena Temuan Kasus Covid-19. Foto: Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID,MANAMA -- Kementerian Hukum, Islam, dan Wakaf Bahrain menutup satu masjid setelah Tim Medis Nasional Penanggulangan Virus Corona (Covid-19) menemukan kasus positif di sana.  

Masjid yang terletak di Provinsi Muharraq, akan ditutup selama dua pekan untuk menjaga protokol kesehatan masyarakat dan melindungi jamaah.

Baca Juga

“Selama waktu penutupan akan digunakan oleh tim terkait untuk melakukan proses pelacakan kontak, membersihkan tempat dan memastikan bahwa semua tindakan pencegahan telah diambil,"ujar kementrian dilansir di bna.bh.

Bahrain telah membuka kembali masjid untuk salat lima waktu, tetapi bersikeras bahwa jamaah mematuhi protokol kesehatan dan langkah-langkah untuk memastikan keselamatan mereka. Masjid-masjid yang gagal mematuhi langkah-langkah tersebut ditutup sementara. 

Kementerian memperingatkan bahwa mereka akan menindaklanjuti penerapan langkah-langkah wajib di masjid-masjid dan mengintensifkan inspeksi untuk melindungi kesehatan dan keselamatan jamaah.

Sementara itu dilansir di the internationalnees.com, Bahrain menutup tempat selama dua pekan dalam upaya untuk menghentikan penyebaran Covid-19. Bioskop, mal, gym, salon rambut, dan toko komersial akan ditutup untuk mencegah penyebaran covid-19.

Kementerian Kesehatan mengatakan 70 persen pegawai pemerintah harus bekerja dari rumah sementara tukang cukur, salon rambut, dan spa bergabung dengan tempat rekreasi dan makan lainnya untuk menutup pintu mereka hingga pukul 12 pagi pada 10 Juni. Semua konferensi dan acara tatap muka akan dibatalkan.

Pantai, taman hiburan, gimnasium dan kolam renang, serta bioskop, juga akan ditutup. Kafe, restoran, dan toko hanya dapat mengoperasikan pengiriman ke rumah dan dibawa pulang.

Pemerontah Bahrain membuat pengumuman itu setelah berusaha mengendalikan penyebaran Covid-19.  Pada 21 Mei itu mereka membatasi masuk pengunjung ke tempat-tempat dan hanya mengizinkan orang dewasa yang divaksinasi yang telah melebihi 14 hari sejak dosis kedua mereka untuk mengunjungi apotek, bank, supermarket, rumah sakit, dan fasilitas lainnya.

Bahrain melaporkan lonjakan tiba-tiba dalam jumlah kasus Covid-19 mulai 17 Mei, meskipun telah memvaksinasi penuh hampir 50 persen dari populasi. Langkah-langkah baru datang kurang dari 10 hari setelah pembukaan kembali jalan lintas ke Arab Saudi setelah Riyadh mencabut larangan perjalanan setelah 14 bulan.

Pejabat kementerian telah melakukan inspeksi dan memerintahkan satu restoran untuk tutup dan merujuk 13 lainnya ke pihak berwenang untuk pelanggaran terkait virus Corona dan kegagalan untuk mematuhi tindakan pencegahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement