REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seri komik pahlawan super Amerika sangat berpengaruh pada budaya populer dan terus berkembang melalui berbagai macam media. Mulai dari film sampai video gim.
Seri komik ini dipelopori oleh orang Yahudi Amerika. Superman DC, Spiderman, Captain America, dan Hulk merupakan karakter superhero ikonik yang sampai saat ini dikenal masyarakat.
Orang-orang di belakang karakter itu adalah Jerry Siegel, Joe Shuster, Stan Lee, dan Jack Kirby. Di tengah kebangkitan fasisme di Eropa dan Perang Dunia II, banyak pahlawan super menjadi metafora dari pengalaman Yahudi menghadapi anti-Semitisme dan Holocaust.
Karakter tersebut harus hidup dengan identitas ganda atau tersembunyi untuk berasimilasi dalam masyarakat, misalnya X-Men. Meskipun digambarkan sebagai sekuler, Stan Lee dalam ceritanya bermaksud menjelaskan masyarakat harus selalu memerangi kejahatan karena kejahatan selalu ada.
Fungsi komik selain untuk menegakkan moralitas dan kebaikan, komik juga berfungsi sebagai propaganda pada masa perang, terutama dari Perang Dunia Kedua sampai sekarang pascaserangan 11 September.
🇮🇱🇮🇱🇮🇱 Introducing, a new Israeli superhero: Iron Dome, the protector/defender of Israel. We love it! #irondome10 🇮🇱🇮🇱🇮🇱
Credit: Sarai Givaty/https://t.co/wNfmDkklxo pic.twitter.com/1lrQljZ53k
— StandWithUs (@StandWithUs) May 30, 2021