REPUBLIKA.CO.ID,ABUJA -- Sebuah geng bersenjata menculik puluhan siswa dari sebuah sekolah Islam di negara bagian Niger, di bagian utara Nigeria pada Ahad (30/5). Pemerintah negara bagian Niger mengatakan, sekitar 200 anak berada di sekolah pada saat serangan.
Penculikan itu terjadi sehari setelah 14 mahasiswa dari sebuah universitas di barat laut Nigeria dibebaskan. Mereka dibebaskan setelah ditahan selama 40 hari di penangkaran.
Seorang juru bicara kepolisian negara bagian Niger mengatakan bahwa orang-orang bersenjata dengan sepeda motor menyerang kota Tegina, di wilayah pemerintah lokal negara bagian Rafi, sekitar jam 3 sore waktu setempat pada Ahad. Juru bicara itu mengatakan, kelompok bersenjata itu melepaskan tembakan ke segala arah. Mereka kemudian menculik sejumlah anak di sekolah Islam Salihu Tanko yang belum dipastikan jumlahnya.
Satu orang ditembak mati selama serangan itu dan satu lainnya terluka parah. Pemilik sekolah, Abubakar Tegina, mengatakan kepada kantor berita Reuters dalam wawancara telepon bahwa dia menyaksikan serangan itu.
“Saya pribadi melihat antara 20 sampai 25 sepeda motor dengan orang-orang bersenjata berat. Mereka masuk sekolah dan pergi bersama sekitar 150 siswa atau lebih, ”kata Tegina, yang tinggal sekitar 150 meter dari sekolah tersebut.
“Kami belum bisa mengetahui secara persis jumlah siswa yang diculik, karena kebanyakan dari mereka belum melapor ke sekolah seperti saat itu,” ujarnya Tegina menambahkan.
Tegina mengatakan, ada sekitar 300 siswa berusia antara tujuh dan 15 tahun. Dia mengatakan, sekolah itu bukan sekolah asrama sehingga siswa tetap pulang ke rumah masing-masing usai mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Salah satu pejabat sekolah yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan, para penyerang awalnya menculik lebih dari 100 anak. Mereka kemudian mengembalikan anak-anak berusia antara empat dan 12 tahun, karena terlalu kecil untuk diculik. Pemerintah negara bagian Niger mengatakan, para penyerang telah melepaskan 11 murid karena usianya masih terlalu kecil dan tidak bisa berjalan kaki terlalu jauh.
Geng-geng bersenjata telah meneror warga di barat laut dan tengah Nigeria dengan menjarah desa-desa, mencuri ternak, dan menculik orang untuk mendapatkan uang tebusan.Pada tanggal 20 April, orang-orang bersenjata yang dikenal secara lokal sebagai "bandit" menyerbu Universitas Greenfield di barat laut Nigeria dan menculik sekitar 20 mahasiswa. Insiden penculikan ini menewaskan seorang anggota staf universitas.
Lima siswa dieksekusi beberapa hari kemudian untuk memaksa keluarga dan pemerintah membayar uang tebusan. Sementara sekitar 14 siswa dibebaskan pada Sabtu (29/5). Media lokal mengatakan, keluarga tersebut telah membayar uang tebusan sebesar 180 juta naira atau setara dengan 440 ribu dolar AS untuk membebaskan anak mereka.