Senin 31 May 2021 12:00 WIB

Menlu Israel Bahas Gencatan Senjata Permanen dengan Hamas

Pembicaraan gencatan senjata dilakukan di Mesir.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Menlu Israel Bahas Gencatan Senjata Permanen dengan Hamas. Pejuang brigade Izz ad-Din al-Qassam, sayap militer Hamas, berparade untuk mengenang para pejuang al-Qassam yang tewas dalam konflik baru-baru ini di Kota Gaza, 27 Mei 2021 (dikeluarkan 28 Mei 2021). Setelah sebelas hari bertempur, gencatan senjata mulai berlaku pada 21 Mei antara Israel dan militan di Jalur Gaza di bawah inisiatif Mesir untuk gencatan senjata tanpa syarat.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Menlu Israel Bahas Gencatan Senjata Permanen dengan Hamas. Pejuang brigade Izz ad-Din al-Qassam, sayap militer Hamas, berparade untuk mengenang para pejuang al-Qassam yang tewas dalam konflik baru-baru ini di Kota Gaza, 27 Mei 2021 (dikeluarkan 28 Mei 2021). Setelah sebelas hari bertempur, gencatan senjata mulai berlaku pada 21 Mei antara Israel dan militan di Jalur Gaza di bawah inisiatif Mesir untuk gencatan senjata tanpa syarat.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Gabi Ashkenazi tiba di Kairo untuk membahas pernyataan Menlu Mesir Sameh Shoukry tentang pembentukan gencatan senjata permanen. Keduanya bertemu untuk berbicara tentang hubungan antara Israel dan penguasa Hamas di Gaza.

Dilansir dari Al Arabiya, Ahad (30/5), Ashkenazi men-tweet dalam bahasa Arab, Inggris, dan Ibrani bahwa perjalanannya ke Kairo adalah kunjungan resmi pertama Menlu Israel dalam 13 tahun.

Baca Juga

“Kami akan membahas pembentukan gencatan senjata permanen dengan Hamas. Mekanisme untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi Gaza dengan peran penting yang dimainkan oleh komunitas internasional," katanya.

Dia juga mengeklaim pemerintahnya berkomitmen penuh memulangkan tahanan Israel yang ditahan oleh Hamas. Mesir memainkan peran penting dalam menengahi gencatan senjata awal bulan ini antara Israel dan penguasa Palestina di Gaza, Hamas, yang mengakhiri pertempuran selama 11 hari.

Pejabat senior keamanan Mesir mengonfirmasi pemimpin Hamas Ismail Haniyeh juga akan berada di Kairo untuk berdiskusi, tetapi tidak akan memberikan perincian lebih lanjut. Secara bersamaan, Kepala Intelijen Mesir Abbas Kamel memimpin delegasi keamanan tingkat tinggi diharapkan berada di Israel dan wilayah Palestina yang diduduki.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement