Ahmed Al-Masry sedang mempersiapkan pernikahannya pada hari kedua Idul Fitri, tetapi wafat dalam serangan pertama konflik, bersama dengan saudara perempuannya Rahaf yang berusia 10 tahun, keponakan Yazan yang berusia 18 bulan, dan tujuh orang anggota keluarga lainnya. Sebagian besar yang meninggal merupakan anggota keluarga dan kerabatnya.
“Sekarang tidak mungkin bagi Ahmed menjadi pengantin pria di dunia ini. Dia sekarang adalah pengantin pria di surga,” kata ayah Ahmed, Abu Atallah.
Abu Atallah mengatakan Ahmed bergabung dengan ibunya, yang menjadi martir dalam serangan Israel selama perang pertama di Gaza pada 2018. Keluarga tersebut telah menderita sebelumnya di tangan serangan Israel di Gaza. Bahkan rumah mereka diratakan selama perang 2014.
“Rudal itu merobek hatiku sebelum mengambil nyawa Ahmed dan membunuh kegembiraan kami,” ujar dia.