REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Santripreneur Indonesia menggandeng PT Antam menyelenggarakan pelatihan dan peluncuran Gerobak UMKM Mie Ayam di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/5). Lebih dari 30 santripreneur Kota Bogor yang terpilih dari 100 pendaftar berhak mengikuti pelatihan. Kegiatan ini dilaksanakan di Whize Prime Hotel Bogor.
Inisiator Santripreneur Indonesia KH Ahmad Sugeng Utomo atau yang akrab dipanggil Gus Ut menyampaikan, Santripreneur Indonesia memiliki jaringan luas di seluruh Indonesia dan ada cabang Santripreneur Indonesia di 18 negara. Santripreneur Indonesia menyediakan seribu rencana bisnis berbasis UMKM bagi masyarakat Indonesia. Harapannya, masyarakat menjadi mudah jika ingin membuka bisnis yang sudah terstruktur.
“Santripreneur Indonesia menjalin networking dan kolaborasi untuk memberdayakan ekonomi masyarakat terutama di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini,” kata Gus Ut seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Gus Ut menambahkan, seluruh peserta pelatihan akan diberikan peluang bisnis UMKM berupa mie ayam yang sudah dikembangkan oleh Santripreneur Indonesia. Hanya dengan modal Rp 2,5 juta peserta sudah bisa membuka bisnis mie ayam. “Kalau misalnya tidak memiliki modal, Santripreneur Indonesia akan menjembatani dengan BNI untuk pengajuan PKBL atau KUR Mikr,” ujarnya.
Ahmad Rofiq, koodinator Santripreneur Indonesia Jawa-Bali mengemukakan, dalam mengembangkan usaha hal yang paling penting adalah networking dan keikhlasan.
“Santripreneur Indonesia tidak serta merta sekedar berorientasi bisnis, namun juga ada pengabdian kepada masyarakat dan sosial. Seperti slogan Santripreneur Indonesia yakni ‘dedikasi santri membangun ekonomi negeri’,” tuturnya.
Drs Kusmana Hartadji MM, kepala Dinas Koperari dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat yang sekaligus mewakili Gubernur Jawa Barat menyampaikan sambutannya secara virtual dari Sukabumi. Ia menyampaikan, ekonomi di Jawa Barat mengalami penurunan dikarenakan pandemi Covid-19.
“Saya mengimbau kepada seluruh peserta pelatihan Santripreneur Indonesia memanfaatkan kegiatan ini untuk membangun usaha dan jaringan bisnis di masa pandemi seperti saat ini. Pemerintah Daerah Jawa Barat siap mendukung masyarakat untuk mengembangkan usaha masing-masing,” paparnya.
Materi tentang digital marketing disampaikan oleh Eko selaku Dewan Penyelaras Ekonomi Santripreneur Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan mulai pukul 09.00 hingga selesai pukul 15.00 dan diakhiri dengan mencicipi produk mi ayam Santripreneur Indonesia. Kegiatan dilaksanakan berdasarkan protokol kesehatan.