REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Ratusan santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Probolinggo asal Kabupaten Jember, Jawa Timur menjalani tes GeNose, Ahad (23/5). Tes tersebut disediakan alumni pesantren bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Jember.
"Total santri asal Jember yang menjalani tes GeNose sebanyak 385 orang, namun yang disediakan Dinkes Jember 200 santri, sehingga sisanya kami usahakan mandiri," kata Sekretaris Pengurus Pembantu Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) Jember Sony Sulum.
Menurutnya, ratusan santri tersebut dijadwalkan akan kembali ke pesantren pada Senin (24/5), sehingga santri harus menjalani tes GeNose di masing-masing daerah asalnya sebelum masuk pesantren.
"Kami menyediakan tes GeNose bagi santri yang tidak tercover dari Dinkes Jember sehingga ketika kembali mereka bisa benar-benar dinyatakan negatif dari virus corona," ujarnya.
Ia menjelaskan mekanisme pemberangkatan dilakukan di kampus IAIN Jember dan para santri diantar wali santri ke tempat tersebut sekitar pukul 07.00 WIB. Para santri diminta mengurus administrasi terlebih dahulu.
"Santri harus bawa foto kopi kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK) untuk pendataan, serta harus menjalani tes GeNose sesuai protokol kesehatan," katanya.
Tes GeNose yang disediakan Dinkes Jember dilakukan di Puskesmas. Ia juga sudah menyediakan kendaraan untuk mengantarkan para santri yang akan berangkat dari Jember menuju Ponpes Nurul Jadid di Paiton Probolinggo.
"Kami menyediakan lima bus untuk berangkat ke Ponpes Nurul Jadid dan keberangkatan dilakukan setelah semua santri sudah melakukan tes GeNose. Perkiraan hasil tes pukul 13.00 WIB selesai, setelah itu langsung berangkat," ujarnya.
Ia mengimbau pada santri dan wali santri yang akan mengantarkan anaknya ke kampus IAIN Jember tetap mematuhi protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19, seperti menghindari terjadinya kerumunan, memakai masker dan selalu mencuci tangan.