REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pimpinan Pesantren Daarul Qur’an Cipondoh, Tangerang, Ustadz Yusuf Mansur, mengungkapkan gagasannya untuk membuat gerakan Wakaf Recehan.
Hal ini disampaikan ustaz Yusuf Mansur dalam webinar dalam rangka hari jadi ke-4 Rumah Sakit Mata Achmad Wardi (RSAW) dengan tema Kebangkitan Wakaf untuk Indonesia Melihat 2021 pada Sabtu (22/5).
Ustadz Yusuf mengatakan Wakaf Recehan itu akan menyasar terutama generasi-generasi milenial. Ia menjelaskan, dalam gagasannya Wakaf Recehan dapat dimulai dari Rp2.500. Dia berharap melalui wakaf recehan itu dapat menggerakan layanan kesehatan terutama kesehatan mata sehingga manfaatnya dapat dirasakan kaum dhuafa dan miskin.
"Jadi Rp2.500 saja kita challenge per hari. Saya percaya banget kalau gerakan receh ini kita kumandangkan ngga menutup kemungkinan juga Rp.2.500 bisa jadi Rp25 ribu. Seratus orang saja bisa ngangkat satu orang (dhuafa)," katanya.
Lebih lanjut Ustadz Yusuf Mansur mengatakan akan meminta bantuan para influencer dan you tuber untuk menggemakan Wakaf Recehan. Dia menargetkan hingga Desember nanti ada seribu orang lebih yang bergabung dalam gerakan Wakaf Recehan itu.
Sementara itu Direktur Utama RSAW, dr Moh Badrus Soleh, mengatakan pihaknya terus meningkatkan pelayanan kepada dhuafa dan miskin. Pada 2021, RSAW meningkatkan pelayanan dengan membuka pelayanan operasi retina dan glukoma gratis untuk masyarakat dhuafa dan miskin.
Dalam empat tahun, keberadaan RSAW telah dirasakan manfaatnya oleh 54 ribu lebih pasien yang ada di Banten dan sekitarnya. Ia juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangkitkan wakaf khususnya untuk mendukung kesehatan mata bagi kaum dhuafa dan miskin.