Jumat 14 May 2021 16:35 WIB

Kenali 5 Pemicu Psikologis Utama Makan Berlebihan

Bahaya mengintai terkait dengan makan berlebihan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Kenali 5 Pemicu Psikologis Utama Makan Berlebihan. Warga menyantap hidangan nasi minyak khas Jambi dalam tradisi makan bersama saat perayaan Idul Fitri di Ulu Gedong, Pelayangan, Jambi.
Foto:

Allah menciptakan banyak pilihan makanan enak untuk kita nikmati, bukan menyalahgunakannya. Makan adalah sarana membangun dan merenovasi tubuh yang sehat dan energik, tapi bukan hanya itu tujuannya.

“Hanya karena kamu berhenti makan sebelum kamu benar-benar kenyang bukan berarti kamu tidak menikmati makanan kamu,” jelas Adel Abdul-`Aal, seorang dokter pengobatan alternatif Mesir yang terkenal. (Abdul-`Aal).

Dengan menikmati makanan dan makan dengan santai, Abdul-`Aal menjamin kamu akan lebih menghargai makanan. Dan seperti dalam semua aspek kehidupan lainnya, kesederhanaan adalah kuncinya.

Mendengarkan kebutuhan tubuh kita adalah tujuannya. Banyak dari kita mungkin menemukan penghindaran total dari lima pemicu psikologis yang disebutkan di atas tidak praktis. Faktanya adalah kita dengan mudah jatuh ke dalam perangkap makan sosial, situasional, dan emosional, dan yang lainnya.

Brian Wansink, profesor perilaku konsumen di Cornell University menyatakan, jika kamu pergi ke bioskop, semuanya berkata, makan lebih banyak, meskipun kamu tidak lapar dan bahkan jika makanannya tidak enak. 

Menahan diri dari tempat hiburan dan menolak undangan keluarga bukanlah jawabannya, tujuannya untuk mengatur kualitas dan kuantitas asupan makanan kita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement