REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMQ), Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI pada Selasa (4/5) meluncurkan lomba kaligrafi batik nasional dengan total hadiah sampai 65 juta rupiah. Koordinator bidang Bayt Alquran dan Museum Istiqlal, Liza Mahzumah mengatakan lomba ini diadakan karena berlatar belakang dari batik yang sudah lama menjadi budaya Indonesia.
Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) telah menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Takbenda pada 2 Oktober 2009. Sementara itu, kaligrafi sebagai tulisan dan motif batik telah lama digunakan, di antaranya dalam kain besurek yang merupakan motif khas Bengkulu. Teknik kaligrafi juga digunakan dalam lukisan batik kontemporer seperti karya Amri Yahya.
“Sejak beberapa dasawasa terakhir, kaligrafi Islam di Indonesia berkembang pesat. Khususnya dalam media kertas dan kanvas. Lomba ini mencoba membawa teknik alternatif untuk memperkaya khazanah kaligrafi Islam Indonesia,” kata Liza dalam acara virtual peluncuran Lomba Kaligrafi Batik Nasional, Selasa (4/5).
Liza menambahkan untuk hadiah lomba kaligrafi, para peserta memperebutkan total hadiah 65 juta rupiah dengan piagam penghargaan dan uang.
Juara I sebesar 15 juta rupiah, juara II 10 juta rupiah, dan juara III delapan juta rupiah. Selain tiga besar itu, juga diikuti juara harapan I lima juta rupiah, juara harapan II empat juta rupiah, dan juara harapan III tiga juta rupiah. Sementara, bagi sepuluh juara favorit masing-masing akan mendapat dua juta rupiah.