REPUBLIKA.CO.ID, NEWYORK—Seorang Rabi Yahudi sekaligus Presiden dari Foundation for Ethnic Understanding Marc Schneier menjelaskan, saat ini ada 100 ribu orang Yahudi tinggal di negara-negara Muslim. Mereka tersebar di 14 negara di tiga benua. angka yang jauh dari ratusan ribu orang Yahudi yang sebelumnya tumbuh subur di negara-negara Afrika, Asia, dan Eropa di mana Islam dominan.
Schneier yang juga penulis buku bersama Imam Shamsi Ali di 'Sons of Abraham: A Candid Conversation About the Issues That Divide and Unite Yahudi and Muslim' ini terkejut perkembangan orang Yahudi di negara Muslim. Hal ini adanya harmoni antardua umat.
“Kebangkitan Yahudi di dunia Muslim ini benar-benar luar biasa. Ketika saya meluncurkan kampanye Foundation for Ethnic Understanding untuk membangun hubungan Muslim-Yahudi 15 tahun yang lalu, salah satu tujuan saya adalah untuk mendorong kembalinya komunitas Yahudi yang hidup dalam damai dan harmoni di negara-negara Muslim,” kata dia dilansir dari The National News, Senin (3/5).
“Orang Yahudi sering kali menanggapi dengan tidak percaya pada gagasan tersebut, melihat potensi untuk hidup berdampingan dibayangi konflik pahit abad ke-20. Tapi apa yang kita lihat hari ini di Uni Emirat Arab (UEA), misalnya, menunjukkan bahwa era baru sudah dekat,” ujar dia.
Menurutnya, orang-orang Yahudi saat ini dapat dengan bangga berkontribusi pada kehidupan Emirat. Pemerintah Uni Emirat Arab juga secara resmi telah meresmikan sinagoga di Abu Dhabi dan Dubai. Restoran kosher juga telah dibuka, dan puluhan ribu turis Israel juga disambut.