REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah terus melakukan berbagai upaya untuk mendukung dan membantu pemerintah dalam penanggulangan penyebaran Covid-19 di Indonesia, baik itu melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Demikian disampaikan oleh Arif Jamali Muis, Wakil Ketua MCCC PP Muhammadiyah dalam keterangan persnya, Kamis (29/4).
“Terbaru dalam rangka mendukung program vaksinasi dari pemerintah, MCCC PP Muhammadiyah menggelar vaksinasi dengan dukungan dari Kementrian Kesehatan," kata Arif.
Vaksinasi tersebut sudah dilaksanakan di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta dan Jakarta, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Istora Senayan Jakarta dan terakhir di Fakultas Kedokteran Universitas Buya Hamka, Ciledung, Tangerang.
Dalam pelaksanaannya, menurut Arif, vaksinasi tersebut melibatkan banyak pihak baik dari internal maupun eksternal Persyarikatan Muhammadiyah. Dari warga Muhammadiyah maupun masyarakat umum yang masuk kategori tenaga kesehatan, pelayan publik, lansia dan tokoh lintas agama termasuk dalam sasaran vaksinasi tersebut.
"Untuk tenaga kesehatan yang terlibat berasal dari rumah sakit dan perguruan tinggi Muhammadiyah maupun Aisyiyah,” ungkapnya.
Total ada 17.691 warga yang telah divaksin oleh MCCC PP Muhammadiyah. MCCC juga melaksanakan pelayanan vaksin bagi warga lintas iman sebanyak 3.170 orang yang terbagi 2.870 di Jabodetabek dan 300 di Medan, Sumatra Utara.
Untuk mendukung karantina bagi para penderita Covid-19, Arif Jamali Muis mengatakan MCCC PP Muhammadiyah melalui AUM rumah sakit dan universitas, sudah mendirikan tempat-tempat karantina mandiri. Ada lima shelter Covid-19 yang sudah dirikan, yaitu shelter pusdiklat RSI Jakarta Cempaka Putih 23 kamar, Universitas Aisyiyah Yogyakarta 37 kamar, PP Aisyiyah 21 kamar, Zaitun PKU Muhammadiyah Gamping 11 kamar, Unires Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 70 kamar, shelter Gose RS PKU Muhammadiyah Bantul 23 kamar.
Terkait dengan pelaksanaan ibadah di bulan Ramadhan tahun ini, Arif Jamali Muis menyampaikan PP Muhammadiyah sudah mengeluarkan panduan ibadah beberapa waktu yang lalu. Dalam panduan tersebut PP Muhammadiyah menyatakan ibadah Ramadhan seperti Tarawih boleh dilaksanakan secara berjamaah dengan ketentuan-ketentuan tertentu.
“Tarawih boleh dijalankan dengan pembatasan jamaah maksimal 30 persen dari kapasitas daya tamping tempat ibadah, jaga shoft/jarak, menggunakan masker dan penegakan protocol kesehatan lainyya. Untuk lingkungan yang menunjukan angka penyebaran covid 19 tinggi maka dianjurkan pelaksanaan ibadah di rumah masing masing,” imbuhmya.
Berdasarkan laporan terakhir yang disusun oleh MCCC PP Muhammadiyah, per tanggal 27 April 2021 85 Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah (RSMA) sudah menangani 17.173 orang dengan status terkonfirmasi positif Covid-19, 13.499 orang berstatus suspek dan 2.558 probable.
"Sedangkan untuk pendanaan, Muhammadiyah sampai saat ini sudah mengucurkan dana sebesar Rp 344.162.461.061,- dengan penerima manfaat sebanyak 31.886.520 orang," ungkapnya.
Laporan tersebut mencantumkan pula berbagai program penanganan dampak Covid-19 yang sudah dijalankan oleh MCCC PP Muhammadiyah dengan dukungan berbagai pihak dari dalam dan luar negeri. Program-program tersebut antara lain Gerakan Ketahanan Pangan (Getapak) dan Sigrak dengan dukungan dari Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, Promoting COVID-19 Prevention Behaviours in Red Zone Communities dukungan dari Unicef dan Usaid, program Mentari dukungan dari Usaid dan pelatihan bagi tenaga kesehatan RSMA dengan dukungan WHO. (Tim Media MCCC).