Ahad 25 Apr 2021 16:22 WIB

Ribuan Santri Tebuireng akan Pulang Diantar Bus

Gus Kikin memastikan protokol kesehatan tetap dijalankan dengan maksimal.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ribuan Santri Tebuireng Tetap Pulang Diantar Bus (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/SYAIFUL ARIF
Ribuan Santri Tebuireng Tetap Pulang Diantar Bus (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang, KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) mendukung langkah Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang ingin memfasilitasi kepulangan santri ke kampung halaman. Menurut dia, santri harus pulang karena sudah lama tidak merasakan hari libur.

"Ini masa-masa akan libur, mereka harus tetap pulang, kembali ke kediaman masing-masing. Rata-rata mereka itu di pondok dari Agustus secara bertahap. Dari Desember, mereka gak libur sampai sekarang, maka kita jadikan satu liburnya untuk memberikan kesempatan kepada mereka di samping libur sekolah untuk bertemu dengan orang tua dan keluarganya," kata dia kepada Republika.co.id, Ahad (25/4).

Meski demikian, Gus Kikin memastikan protokol kesehatan tetap dijalankan dengan maksimal. Salah satunya dengan menyediakan sekitar seratus bus untuk mengantar santri ke kampung halamannya masing-masing.

"Tebuireng itu rata-rata kita siapkan bus sehingga lebih terkontrol. Ada sekitar 100 bus untuk mengantar semua santri yang mudik. Bus ini disediakan oleh pondok supaya penanganannya tidak sendiri-sendiri sehingga kita koordinasikan dengan petugas. Ini menjadi lebih mudah," ujarnya.

Gus Kikin juga menyampaikan, ada sekitar 3.000 santri yang akan mudik menjelang Lebaran tahun ini. "Bagaimana pun juga, kepatuhan terhadap protokol kesehatan menjadi hal yang utama untuk saat ini, agar sebisa mungkin mereka para santri tetap dalam keadaan baik," tuturnya.

Wapres Ma'ruf Amin memberikan opsi agar instansi berwenang memfasilitasi santri yang hendak pulang ke rumahnya usai menimba ilmu di pesantren. Wapres mencoba memberikan jalan tengah yakni memfasilitasi kepulangan santri sebelum masa larangan mudik.

"Jadi bukan dispensasi pada masa Larangan Mudik yang telah ditetapkan pemerintah yaitu tanggal 6 sampai dengan 17 Mei 2021," kata Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (23/4).

Hal ini juga meralat pernyataan Masduki sebelumnya tentang Wapres Ma'ruf meminta adanya dispensasi santri dari larangan mudik lebaran. Masduki mengatakan, Wapres mencoba memahami keresahan para santri yang terancam tidak bisa pulang dari pesantren lantaran bersamaan dengan kebijakan larangan mudik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement