REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), KH Robikin Emhas mengatakan, penyebaran Covid-19 di Indonesia sampai saat ini masih belum terkendali. Karena itu, dia mengimbau kepada umat Islam, khususnya warga NU untuk menghindari kegiatan takbir keliling di malam Idul Fitri 1442 Hijriah.
“Takbir keliling dan berbagai kegiatan yang berpotensi tak mungkin menghindarkan kerumunan sebaiknya dihindari. Namun hal itu tak boleh memadamkan nyala syiar keagamaan,” ujar Robikin kepada Republika.co.id melalui pesan What’sApp, Selasa (20/4).
Dia mengatakan, pada prinsipnya, selama angka penyebaran Covid-19 belum terkendali dan program vaksinasi belum selesai, maka kebijakan pembatasan pergerakan orang masih perlu dilakukan. Karena itu, menurut dia, umat Islam cukup menggemakan takbir di rumah atappun di masjid.
“Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan kita bisa menggemakan takbir dari rumah, surau, mushalla, masjid dan berbagai tempat ibadah lainnya. Sekali lagi syaratnya mematuhi protokol kesehatan,” ucapnya.
“Selain itu, masyarakat muslim juga dapat memanfaatkan sosial media dengan berbagai konten positif dan kreatif dalam merayakan Idul Fitri di tengah pademi Covid-19 ini,” imbuhnya.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia juga telah melarang kegiatan takbir keliling pada malam Idulfitri. Menurut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, takbir keliling tersebut berpotensi menimbulkan kerumunan dan membuka peluang penularan Covid-19.
"Kegiatan takbir keliling tidak kita perkenankan," ujar Menteri Agama seusai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin (19/4).