Sabtu 17 Apr 2021 19:03 WIB

Bermegah Ala Milenial: Tak Malu Pada Rasulullah Muhammad?

Rasullullah tak pernah punya rumah megah

Rep: muhammad subarkah/ Red: Muhammad Subarkah
Makam Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.
Foto:

Dalam kisah atau riwayat lain banyak sekali meriwayatkan soal rumah nabi tersebut. Semua kisah terlihat terkesima dengan rumah nabi yang sangat berbeda dengan rumah kaisar atau raja pada saat itu, seperti Raja Persia atau Romawi.

Di rumah nabi tak ada bangunan kastil megah dengan lantai marmer serta dilengkapi dengan ruangan yang luas dan disangga dengan banyak pilar.

Di sana ditemukan sosok rumah Nabi Muhammad sangat kecil dan hanya beralaskan tanah. Dindingnya terbuat dari tanah liat, dan atapnya terbuat dari pelapah kurma.

                 *****

Imam Bukhori dalam kitab shahih Adabul Mufrodkarya menyebutkan bila Daud Bin Qais meriwatkan hadits seperti ini: 

“Saya melihat kamar Rasulullah saw atapnya terbuat dari pelepah kurma yang terbalut dengan serabut, saya perkirakan lebar rumah ini, kira kira 6 atau 7 hasta (1 hasta = 0,45 meter), saya mengukur luas rumah dari dalam 10 hasta, dan saya kira tingginya antara 7 dan 8, saya berdiri dipintu Aisyah saya dapati kamar ini menghadap Maghrib (Marocco)”. 

Jadi, rumah Rasulullah panjangnya tidak lebih dari 5 meter, lebarnya hanya 3 meter dan tinggi atap 2,5 meter. Hal ini menjadi bukti bahwa Nabi Muhammad dulu hidup dalam kesederhanaan. 

Sayyidina Umar Radhiallah anhu menjawab: ” Bagaimana aku tidak menangis. Tikar ini membekas pada tubuhmu. Engkau adalah Rasulullah SAW, Utusan Allah SWT. kekayaanmu hanya seperti ini. sedangkan kisra dan raja-raja lainnya hidup bergelimangkan kemewahan” . 

“Nabi Muhammad SAW menjawab: apakah engkau tidak rela jika kemewahan itu untuk mereka di dunia dan untuk kita di akhirat nanti?” (Hadits riwayat Bukhari Muslim). 

Maka, dari pelajaran ini terpetik hikmah 'kalau mau ikut jalan' nabi setidaknya berani hidup sederhana dan tidak hidup dalam gelimah kemewahan, misalnya punya rumah yang indah, luas, dan megah baik istana. Rumah yang mewah dan glamour itu ternyata galibnya rumah kaisar atau jelas serta pasti bukan rumah nabi. 

Pelajaran lainnya, kalau mau 'i'tiba ala rasul' itu memang berat, tak hanya mencontoh hal yang ruhani seperti cara beribadah, tapi merujuk juga pada perilaku ragawi keseharian atau cara hidup Rasullah SAW. Contohnya ya bercermin pada 'rumah rasullah' itu.

Ingat ya jangan suka bermegah-megahan. Apalagi kalau rumah anda masih rumah cicilan? Bacalah dan resapi surat At Takasur!

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement