REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chief Marketing Officer Rumah Zakat, Irvan Nugraha, menyampaikan kesiapan lembaganya dalam menyalurkan zakat fitrah, infak dan sedekah di awal bulan Ramadhan. Hal ini menyusul pernyataan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang membolehkan pembayaran zakat fitrah dilakukan di awal Ramadhan.
"Rumah Zakat mendukung apa yang disampaikan MUI terkait pembayaran zakat fitrah lebih awal di bulan Ramadhan. Rumah Zakat sebagai lembaga amil zakat nasional punya pola dalam mendistribusikan dana zakat kepada penerima manfaat atau mustahik," kata dia kepada Republika.co.id, Kamis (15/4).
Selama bulan suci Ramadhan, Irvan menyampaikan, Rumah Zakat menyalurkan zakat fitrah dalam bentuk uang dan beras. Di luar zakat fitrah, seperti infak, sedekah, dan jenis zakat yang lain, disalurkan dalam bentuk program yang terintegrasi. Mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga pemberdayaan ekonomi.
"Kami juga memiliki program pemberdayaan lumbung pangan yang mengelola hasil padi. Itu juga salah satunya kita berdayakan untuk kita beli, lalu kita salurkan kepada para mustahik dalam bentuk beras," imbuhnya.
Rumah Zakat, terang Irvan, memiliki relawan atau petugas yang membantu melakukan pendataan, penyaluran dan pendampingan kepada para mustahik. Dia mengatakan, ini pola yang dilakukan Rumah Zakat supaya zakat disalurkan secara tepat sesuai syariat kepada penerima manfaat.
Irvan menambahkan, kehadiran relawan yang membantu menyalurkan ke ribuan titik wilayah binaan, merupakan upaya memberikan pendampingan secara berkelanjutan kepada para mustahik. Dengan harapan, kualitas hidup mereka bisa meningkat baik dari sisi spiritual ataupun aspek ekonominya.
"Rumah Zakat punya program yang sifatnya bantuan sosial, yang sifatnya mendasar, termasuk juga program-program pemberdayaan. Kita sudah punya titik wilayah binaan, ada sektiar 1.685 titik wilayah yang menjadi target untuk pendistribusian dana zakat, infak dan sedekah, kepada penerima manfaat," tuturnya.
Irvan juga menuturkan, Rumah Zakat menargetkan penerima manfaat 1 juta orang selama Ramadhan tahun ini. Selain itu, penghimpunan selama Ramadhan kali ini juga ditargetkan mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Salah satu strategi penghimpunan yang diutamakan, khususnya selama pandemi, yaitu dengan menggunakan teknologi digital. Ini untuk memudahkan berdonasi seperti melalui e-commerce dan e-wallet.