REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar vaksinasi untuk tahap kedua hari ini, Rabu (7/4). Wakil Presiden KH Maruf Amin dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikan berkesempatan meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi tersebut.
Budi Gunadi Sadikin berharap penggunaan vaksin AstraZeneca di kalangan ulama maupun pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) memperkuat keyakinan masyarakat, khususnya umat Islam terhadap kebolehan vaksin tersebut. Sebab, vaksin AstraZeneca sempat dipersoalkan lantaran kajian Komisi Fatwa MUI menemukan unsur tripsin dari pankreas babi dalam vaksin, meskipun kemudian MUI menyatakan kebolehan dengan alasan kedaruratan.
"Saya percaya mudah-mudahan sesudah adanya penyuntikan AstraZeneca di MUI ini, penyuntikan AstraZeneca di seluruh Indonesia, di seluruh pelosok nusantara ini dan di seluruh orang-orang beragama Muslim di Indonesia bisa berjalan dengan lancar," ujar Budi Gunadi saat mendampingi Wakil Presiden Maruf Amin meninjau vaksinasi pengurus MUI Pusat, Rabu (7/4).
Budi mengatakan, vaksinasi terhadap pengurus MUI dengan vaksin AstraZeneca memberi pemahaman masyarakat tentang kebolehan penggunaan vaksin asal Inggris tersebut. Dengan begitu, masyarakat tidak lagi ragu untuk divaksin menggunakan vaksin tersebut.
Karena itu, dia mengapresiasi pelaksanaan vaksinasi di MUI Pusat dengan menggunakan AstraZeneca disertai dukungan Wapres Maruf Amin. "Bapak Wapres sebagai senior dari umat Muslim di seluruh Indonesia sudah memberikan contoh vaksin AstraZeneca ini aman, boleh dan wajib hukumnya untuk disuntikkan ke seluruh umat Muslim di Indonesia untuk mencapai kekebalan komunal dalam rangka mengendalikan pandemi Covid-19 ini," ungkapnya.
Baca juga : Air Mani Laki-Laki, Termasuk Najis atau Bukan?
Sementara itu, dalam sambutannya, Wapres menyebut vaksinasi di MUI Pusat hari ini memiliki kekhususan lantaran vaksin yang digunakan untuk menyuntik pengurus MUI adalah vaksin AstraZeneca. Wapres menyampaikan, vaksinasi pengurus MUI menggunakan Astrazeneca ingin membuktikan vaksin itu boleh dan aman digunakan meskipun dia menyebut terdapat unsur haram dalam bahan baku vaksin buatan Inggris itu.
"Vaksinasi di MUI Pusat ini istimewa karena menggunakan vaksin AstraZeneca, masalah ini kan jadi persoalan yang cukup hangat tapi MUI sesuai dengan pandangan dan keputusannya, Astrazeneca walaupun bahannya ada satu yang haram tapi dinyatakan boleh digunakan," ujar Wapres dalam keterangan persnya secara daring dari Kantor MUI Pusat, Jakarta, Rabu (7/4).
Maruf mengimbau penggunakan vaksin AstraZeneca untuk vaksinasi para ulama dan pengurus MUI dilanjut ke tingkat daerah. "Karena itu mungkin ini (vaksin dengan AstraZeneca) yang akan terus dianjurkan ke MUI-MUI daerah provinsi kabupaten kota agar tidak ada keraguan, jadi masyarakat tdk perlu ragu menggunakannya dari segi kebolehannya, menurut pandangan keagamaan oleh MUI," kata Maruf.