REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Peristiwa banjir di Cimanggung beberapa pekan lalu berlangsung tepat satu jam setelah longsor menerjang Dusun Bojong Kondang,yang menyebabkan puluhan orang tewas
Meski bencana terjadi bersamaan, bantuan lebih banyak diberikan kepada korban longsor. Padahal, korban banjir di Desa Cihanjuang dan Sukadana juga membutuhkan bantuan, termasuk pondok pesantren Pondok Pesantren Miftahun Najaa Al-Husri’i dan Pondok Pesantren Al-Alawiyyah.
Dari itu Rumah Zakat melalui kitabisa.com menyalurkan bantuan penggalangan dana dari Atta halilintar bersama ribuan orang baik. Bantuan ini berupa 40 paket sembako, 40 paket peralatan solat seperti (sarung,mukena, sajadah), 40 peralatan tidur ( kasur beserta selimut) dan 40 Qur'an dan Iqro.
Bantuan logistik ini disalurkan dibagi di 2 titik pesantren yaitu Pondok Pesantren Miftahun Najaa Al-Husri’i dan Pondok Pesantren Al-Alawiyyah. Acara penyaluran dilaksanakan pada pukul 13:00 bada Jumat 2 April 2021 dengan serah terima dari relawan rumah zakat kepada pimpinan pondok pesantren.
“Banjir yang terjadi sore hari waktu itu terjadi sangat cepat. Saya dan para santri bergegas saling menyelamatkan apa saja yang bisa kami selamatkan agar tidak terbawa hanyut,” kata Ustaz Cecep, pimpinan Pondok Pesantren Miftahun Najaa Al-Husri’i.
Namun, para santri tidak sempat menyelamatkan semua perlengkapan pribadi mereka. Beberapa santri mengaku, fasilitas belajar, alat mandi, dan pakaian mereka ada yang hanyut terbawa banjir.
Menurut Ustaz Cecep, banjir kali ini merupakan yang paling parah dibandingkan sebelumnya. Apalagi, Pesantren Miftahun Najaa Al-Husri’i berada di sebelah Sungai Cimande.
"Bantuannya di terima oleh saya, mudah-mudahan bantuan ini di ganti oleh Allah SWT dengan berlebih. Semoga Atta halilintar dan ribuan orang baik yang berpartisipasi , diberikan kesehatan, dipanjangan umurnya dan diberi keselamata," ucap dia.