REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PARIAMAN— Penghulu kaum Suku Panyalai Ali Bujang Datuak Rang Kayo Gadang mengatakan pihaknya menduga jasad yang ada di makam menggelembung di Korong atau Kampung Sungai Asam, Nagari Sungai Asam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman adalah ulama tempo dulu.
Masyarakat setempat belum dapat menyimpulkan secara pasti pemilik makam tersebut karena makam sudah sangat lama dan tidak ada data tertulis.
"Kuat dugaan kami ini makam ulama-ulama kita di zaman dahulu. Tapi tentu kami belum bisa memastikan. Kita masih butuh pembuktian dan petunjuk," kata Ali, Kamis (1/4).
Makam menggelembung tersebut diketahui memiliki tinggi 1,3 meter, panjang 8,5 mete dan lebar 6,5 meter. Ada tiga makam yang kemudian tergabung menjadi satu.
Buktinya ada tiga pasang batu nisan yang ikut naik mengikuti bagian atas dan bawah makam. Nisan di kuburan ini adalah batu air.
Ali menyebut pihaknya akan meminta pertolongan kepada ulama supaya dapat meminta petunjuk untuk mencari tahu siapa yang bermakan di tempat tersebut.
"Kami masih menyelidiki. Kumpulkan data-data dan silsilah. Kita akan cari ulama yang tahu dan bisa meminta penjelasan dengan berdzikir ke sini," ucap Ali.
Meski begitu, Kaum Panyalai yang memiliki kompleks pemakaman tersebut menolak fenomena makam menggelembung ini sebagai tempat komersial. Mereka melarang adanya pungutan dalam bentuk apapun walau tempat tersebut setiap hari ramai dikunjungi pelancong.