REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH – Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengumumkan bahwa para jamaah yang ingin melakukan umrah selama Ramadhan tahun ini tidak perlu divaksinasi Covid-19. Namun para jamaah perlu melampirkan bukti PCR negatif.
Dilansir di Arab News, Kamis (1/4), akun pusat layanan pelanggan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi melalui cuitan di Twitter mengatakan bahwa suntik vaksin belum menjadi syarat untuk mendapatkan izin umrah selama Ramadhan.
Namun, kementerian tersebut awal pekan ini mengeluarkan surat edaran yang mewajibkan sektor yang beroperasi di layanan terkait Haji dan Umrah untuk memvaksinasi seluruh staf mereka sebelum Ramadhan dimulai pada 12 April. Pekerja yang tidak divaksinasi harus memberikan bukti hasil tes PCR negatif, diperbarui setiap tujuh hari dengan biaya fasilitas.
Sementara itu, Kementerian Kota, Pedesaan dan Perumahan Arab Saudi mengatakan akan meningkatkan kunjungan inspeksi selama Ramadhan di tempat-tempat berkumpul untuk memastikan jarak sosial.
Pihak berwenang telah menutup 11 masjid di enam wilayah di sekitar Kerajaan setelah 11 kasus Covid-19 dilaporkan terjadi di antara jamaah. Adapun Kementerian Kesehatan Saudi mengumumkan terdapat 5.255 kasus Covid-19 aktif dari 585 kasus telah dilaporkan dalam 24 jam terakhir. Dari kasus yang aktif, 693 kasus berada dalam kondisi kritis.
Total infeksi Covid-19 hingga kinin capai 390.007 orang
Dari kasus yang baru dilaporkan, 234 tercatat di Riyadh, diikuti oleh Makkah (103) dan Provinsi Timur (110). Daerah dengan jumlah kasus terendah adalah Najran dan Baha dengan masing-masing lima kasus.
Kementerian Kesehatan melaporkan 369 pemulihan baru, meningkatkan jumlah total menjadi 378.083. Tingkat pemulihan Kerajaan telah menurun menjadi 96,9 persen. Enam orang meninggal karena komplikasi dari Covid-19, yang meningkatkan jumlah kematian nasional menjadi 6.669.
Sejak peluncuran kampanye vaksin Covid-19 di Kerajaan Desember lalu, kementerian telah memberikan 4,4 juta inokulasi. Lebih dari 60 ribu tes PCR dilakukan dalam 24 jam terakhir, meningkatkan jumlah total tes PCR yang dilakukan di Kerajaan menjadi lebih dari 15 juta.