REPUBLIKA.CO.ID, BENI—23 warga sipil Republik Demokratik Kongo tewas dalam serangan di sebuah desa dekat Beni, sebuah kota di timur laut Kongo. Serangan tersebut diduga dilakukan oleh militan Islam, kata kantor gunernut provinsi Kivu Utara dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa dua dari penyerang juga tewas ketika tentara melakukan serangan balik.
Mereka mengklaim Allied Democratic Forces (ADF), milisi Uganda yang aktif di Kongo timur sejak 1990-an, yang menjadi dalang dibalik serangan tersebut. Pihak berwenang juga menyalahkan ADF atas kematian ratusan orang sejak 2014.
Kelompok itu telah meningkatkan pembalasan terhadap warga sipil sejak tentara Kongo melancarkan serangan baru pada akhir 2019. Amerika Serikat menunjuk ADF sebagai organisasi teroris asing awal bulan ini, menuduhnya terkait dengan ISIS. Namun, para ahli PBB di Kongo belum menemukan bukti hubungan langsung antara kedua kelompok tersebut.
Sumber: