Rabu 10 Mar 2021 10:29 WIB

5 Argumentasi Bantahan untuk Pengingkar Keberadaan Jin

Terdapat sejumlah argumentasi penyanggah yang tak percaya ada jin

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Terdapat sejumlah argumentasi penyanggah yang tak percaya ada jin. Ilustrasi jin
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Terdapat sejumlah argumentasi penyanggah yang tak percaya ada jin. Ilustrasi jin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Bagi mereka yang anti-agama, tak hanya menyangkal keberadaan Tuhan tetapi juga dunia jin. Karena mereka berpikir tidak dapat dilihat secara kasat mata.   

Namun bagi mereka yang berimana dan percaya kepada Allah SWT tentu akan meyakini juga kepada hal yang gaib, termasuk keberadaan dunia jin.  

Baca Juga

Ada lima argumentasi penyangkalan bagi mereka yang tidak meyakini keberadaan dunia jin, yaitu adalah sebagai berikut, sebagaimana dilansir dari islamweb, Rabu (10/3).  

Pertama, keberadaan dunia jin yang diyakini orang beriman adalah hal yang pasti, bahkan telah ditetapkan secara syariah. 

 

Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya firman dan hadits yang menjelaskan tentang keberadaan jin.  

Kedua, ketika kita percaya dengan Allah yang Mahatinggi maka kita juga harus percaya bahwa Allah juga akan menciptakan dunia yang melebihi akal kita. Sebagaimana kita yakin bahwa Allah sebelumnya telah menciptakan langit dan bumi hanya enam hari. 

Ketiga, meyakini keberadaan jin tidak perlu dipikirkan secara logis, bahkan secara realita atau kasat mata kita tidak bisa melihatnya.  

Ketika melihat ke masa lampau, manusia berabad-abad lalu pun tidak pernah terpikir bahwa akan ada logam besar yang terbang menembus lapisan awan mengangkut ratusan manusia dari satu tempat ke tempat lain. 

Dahulu, banyak orang mengatakan hal tersebut tidak mungkin, tetapi kini logam yang dikenal dengan pesawat ini telah menjadi kendaraan utama untuk bepergian jarak ratusan dan ribuan kilometer. 

Bisa jadi jika saat ini kita tidak bisa melihat jin. Suatu saat nanti manusia dapat melihatnya secara kasat mata.

Keempat, membuktikan satu hal dengan alat sama dengan membatasi dan bertentangan dengan keyakinan kepada hal yang gaib.

Sebagaimana kita meyakini sebuah kematian dan keberadaan jiwa yang sebelumnya hidup dalam tubuh kemudian satu ketika pergi dari jasad itu, sebagaimana dalam firman Allah surat Al-Isra ayat 85:

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ ۖ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا “Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh, katakanlah, "Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit."

Kelima, penampakan jin telah sering terjadi kepada manusia segala usia dan selama berabad-abad, dengan agama yang berbeda. Namun mereka yang tidak beriman tetap saja tidak meyakini kebenarannya. 

Maka tidak heran, jika Allah memuji orang-orang hang beriman yang meyakini hal ghaib seperti dalam surah Al-Baqarah ayat 2-3:  

ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ.الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ “Kitab (Alquran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka.”

Sumber: islamweb 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement