Jumat 05 Mar 2021 05:40 WIB

263 Masjid Rusak Akibat Gempa Mamuju dan Majene

Belum diketahui bagaiman bentuk bantuan Kemenag terhadap rumah ibadah yang rusak.

Seorang warga melintas di puing bangunan Masjid Agung Suhada yang roboh di Mamuju, Sulawesi Barat, Ahad (31/1/2021). Masjid agung suhada mamuju berlantai dua tersebut rusak parah dan tidak dapat digunakan kembali pascagempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1) lalu di daerah tersebut.
Foto: Antara/Akbar Tado
Seorang warga melintas di puing bangunan Masjid Agung Suhada yang roboh di Mamuju, Sulawesi Barat, Ahad (31/1/2021). Masjid agung suhada mamuju berlantai dua tersebut rusak parah dan tidak dapat digunakan kembali pascagempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1) lalu di daerah tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulbar mencatat ada 263 masjid dalam kondisi rusak akibat gempa bumi magnitudo 6,2 yang mengguncang wilayah Kabupaten Mamuju dan Majene pada 15 Januari 2021.

Kepala Seksi Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariat Kanwil Kemenag Sulbar Khalid Rasyid mengatakan data tersebut diperoleh dari tim yang ditugaskan untuk melakukan survei lapangan di Kabupaten Mamuju dan Majene. Survei itu dilakukan delapan tim yang beranggotakan pegawai Kantor Urusan Agama (KUA) di delapan kecamatan, yakni Simboro, Kalukku, Tapalang, Tapalang Barat, Ulumanda, Malunda, dan Tubo Sendana.

Baca Juga

Anggota tim survei direkrut dari tenaga fungsional dan tenaga honorer KUA. "Jumlah ini sebenarnya masih bersifat tentatif sebab masih ada beberapa daerah yang belum disurvei karena sulit dijangkau," kata Khalid, Kamis (4/3).

Data masjid yang rusak telah dilaporkan ke dirjen Binmas, direktur dan kasubdit Kementerian Agama yang mengurus rumah ibadah. "Yang dilaporkan itu telah terpilah, yakni rusak berat sedang dan ringan dengan disertai dokumentasi atau foto kerusakan bangunan. Rumah ibadah lain juga demikian pendataannya dan laporannya ke pusat dilaksanakan masing masing binmas," ujarnya.

Ia menyebutkan, belum diketahui persis, berapa dan bagaimana bentuk bantuan Kementerian Agama terhadap rumah ibadah yang rusak akibat gempa. "Tapi menurut informasi yang kami dapatkan salah satu alternatif model yang akan diterapkan berupa bantuan masjid darurat. Hal itu berkaitan dengan semakin dekatnya bulan Ramadhan.

Penyaluran bentuk bantuan rumah ibadah darurat akan diinformasikan oleh Kemenag sebelum memasuki Ramadhan," kata Khalid.

Selain masalah perampungan data, Kementerian Agama juga tambahnya, menekankan soal buku rekening pengurus masjid. "Beberapa pengurus masjid diidentifikasi memiliki buku rekening yang sudah tidak aktif. Kepada pengurus mesjid tersebut, dalam waktu dekat kami akan ingatkan dan minta agar segera dibenahi," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement