REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Berawal dari kegiatan Gerakan Subuh berjamaah beberapa tahun lalu, Relawan Rumah Zakat kemudian menggulirkan ide untuk membentuk sebuah badan atau sejenisnya yang bisa membantu masyarakat. Lalu muncullah kegiatan Jimpitan Beras dimana jamaah subuh berjamaah membawa beras seikhlasnya lalu dijual kembali ke jamaah yang membutuhkan dengan harga murah.
Nantinya, uang hasil penjualan dijadikan modal simpan pinjam berinfak tanpa bunga bagi warga. Selain itu dana juga digunakan untuk menunjang kegiatan keagamaan masyarakat misal TPQ dan majelis taklim, juga bantuan untuk anak yatim.
Setelah berjalan cukup lama akhirnya dibentuklah kepungurusan koperasi. Ini untuk menertibkan adminstrasi agar bisa melakukan pertemuan dan pembinaan rutin sebulan sekali.
Tidak hanya itu, Jumat (19/2) lalu, untuk memaksimalkan program simpan pinjam kepada masyarakat, Rumah Zakat menggulirkan bantuan microfinance untuk menambah semangat anggota dan menebar kemanfaatan bagi masyarakat yang lebih luas.