REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyaknya bencana alam di Indonesia dalam rentang waktu Maret 2020 hingga hari ini membawa kekhawatiran dan ancaman lebih. Selain dari dampak bencana berupa kerusakan alam, virus mematikan pun mengancam penyintas sewaktu-waktu. Hal ini tak lepas dengan pandemi Covid-19 yang hingga kini belum tuntas ditangani.
Menyadari ancaman ini, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Barat bersama PT Mitrapak Eramandiri mendistribusikan paket perlengkapan kebersihan kepada penyintas longsor di Sumedang. Paket tersebut berisikan cairan penyanitasi tangan, sampo, sikat dan pasta gigi, serta susu. Harapannya, bantuan ini mampu mencegah kemungkinan penyintas tertular oleh virus.
Pencegahan ini tentunya perlu didukung dengan protokol kesehatan lain seperti menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
“Bantuan ini kami berikan ke penyintas dari berbagai usia di Kampung Babakan Limus, Desa Cihanjuang, Cimanggung, Sumedang,” kata Koordinator Program ACT Jawa Barat, Husen Nurochman, dikutip di laman resmi ACT, Ahad (28/2).
Klaster bencana memang menjadi salah satu pusat penyebaran virus, terlebih belakangan ini bencana-bencana besar sering terjadi. Selain di Sumedang, sebaran Covid-19 klaster bencana juga terjadi di daerah terdampak gempa di Mamuju dan Majene.
Layaknya penyintas bencana di tempat lain, di sana warga mengungsi secara bersama-sama dengan warga lain tanpa memprioritaskan protokol kesehatan.
ACT sebagai lembaga kemanusiaan yang juga ambil peran dalam penanggulangan bencana terus mendampingi penyintas serta berikhtiar menjaga mereka dari paparan virus.
Selain bantuan pangan, bantuan lain seperti pendistribusian masker hingga pelayanan kesehatan diberikan bagi pengungsi di berbagai daerah.
“Harapan besar kita semua agar bencana alam tak menimbulkan bencana lain, yakni virus yang menginfeksi penyintas yang tengah dirundung duka,” ujar Husen.