REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS--Zero waste system sangat perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari karena pada dasarnya barang/hasil samping produksi yang sudah tidak terpakai lagi jika dimanfaatkan dengan tepat bisa menghasilkan manfaat ataupun bisa di daur ulang. Contohnya minyak jelantah jika dimanfaatkan dengan sentuhan teknologi maka akan menghasilkan barang yang bermanfaat.
Hal inilah yang mendorong Relawan Rumah Zakat Desa Glempang, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas untuk berinovasi dalam mengelola minyak jelantah menjadi barang yang berguna yaitu sabun cuci. Program ini dimulai pada Ahad (21/2) bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional yang bertemakan Sampah Sebagai Bahan Baku Ekonomi di Masa Pandemi.
Relawan Rumah Zakat bekerjasama dengan Majelis Taklim Albarokah membagikan Jerigen untuk wadah penampungan minyak jelantah sisa masak di dapur. Setiap bulan anggota majelis Taklim menyedekahkan jelantahnya ke Bank Sampah. Selanjutnya minyak jelantah tersebut diolah menjadi sabun cuci piring dengan proses penambahan bahan kimia NaOH dan akhirnya sabun cuci di jual ke masyarakat. Nantinya hasil penjualan tersebut digunakan untuk operasional TPQ Albarokah.
"Semoga dengan program baru ini, semangat masyarakat dan pengurus Bank Sampah lebih giat lagi dalam mewujudkan lingkungan yang bersih, terimakasih pula kepada Rumah Zakat yang mendukung program Bank Sampah," ujar Rian Alfian selaku Ketua Bank Sampah Ngudi Resik Glempang.
"Dengan sentuhan teknologi, insyaAlloh sampah akan menjadi berkah jika kita bisa mengelolanya dengan tepat, contohnya minyak jelantah ini bisa menjadi sabun cuci yang bisa dimanfaatkan lagi oleh masyarakat," Ujar Achri Relawan Rumah Zakat.