REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelurahan Kebon Pala merupakan salah satu daerah yang terendam banjir. Mulai dari ketinggian air selutut hingga sedada orang dewasa. Untuk meringankan beban para korban banjir tersebut, Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN sebagai salah satu lembaga amil zakat berbasis korporat memberikan bantuan dalam bentuk layanan cuci pakaian gratis untuk warga dan juga masjid yang terdampak.
Tak sampai disitu, YBM PLN juga mengadakan layanan service motor gratis bagi para ojek online, ojek pangkalan dan juga para buruh pabrik yang terkena banjir di Kawasan Kebon Pala, Makasar, Jakarta Timur. Kegiatan yang mengajak partisipasi para alumni beasiswa YBM PLN ini dilaksanakan sejak hari Senin (22/2) hingga hari Selasa (23/2). Antusias warga sangat terlihat, sedikitnya ada 100 Kepala Keluarga, 1 masjid dan 1 mushola yang menerima manfaat dari kegiatan ini.
Selain kegiatan tersebut, hingga hari ke empat banjir, Selasa, YBM PLN telah melakukan beberapa aksi lain diantaranya pembagian makanan siap saji dan air mineral, paket sembako, perlengkapan ibadah, layanan kesehatan, dan barang kebutuhan bayi. Dari aksi tersebut sedikitnya ada 5.754 jiwa yang sudah menerima manfaat dan tersebar di 55 titik Jabodetabek dan Karawang.
Ketua Umum YBM PLN, Iskandar, menyampaikan aksi bantuan yang dilaksanakan ini merupakan wujud kepedulian insan PLN untuk para korban banjir di Jabodetabek melalui YBM PLN yang berbasis di daerah Jabodetabek. Setidaknya ada enam kantor yang terlibat yaitu Kantor Pusat, UID Jaya, UID Banten, UID Jabar, LMK dan Pusdiklat. Semua Aksi tersebut dapat terlaksana berkat dana zakat yang terhimpun setiap bulan dari pegawai Muslim PLN.
"Semoga semua bantuan tersebut dapat meringankan beban para korban dan membawa berkah bagi para pembayar zakat serta keluarga besar PLN, Aamiin," katanya dalam siaran pers, Rabu (24/2).
Suswati, salah satu korban banjir di Kebon Pala Jakarta Timur mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan YBM PLN. "Terima kasih karena sudah dibantu untuk mencuci dan mengeringkan baju-baju saya dan keluarga. Dari kemaren hujan terus, jadi bingung seragam anak sekolah yang mau dipakai kalau tidak dicuci di mesin cuci pasti lama keringnya,” ujarnya.
Siang itu Senin (22/2) ketika banjir sudah surut, Suswati dan warga Kebon Pala, Jakarta Timur mulai membersihkan lumpur yang memenuhi rumahnya akibat sisa banjir yang terjadi pada hari Sabtu (20/2). Mereka sibuk merapikan pakaian-pakaian yang terendam banjir untuk dipilah mana yang layak digunakan kembali untuk dicuci, mana yang sudah hancur dan harus dibuang.
Terlihat juga para bapak sibuk mengecek kendaraan motor mereka yang terendam banjir karena tidak sempat menyelamatkan ke lokasi yang lebih tinggi. Akibatnya motor mereka macet dan harus diservis.