REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia yakin bisa menjadi pusat regional vaksinasi halal bagi negara-negara Muslim di dunia. Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Malaysia, Khairy Jamaluddin, menyebut telah didekati oleh produsen vaksin terkait penggunaan negara itu sebagai hub regional. Sistem sertifikasi halal yang diakui secara internasional menjadi salah satu faktor pendorongnya.
"Banyak produsen vaksin mendekati kami untuk memposisikan Malaysia sebagai pusat Asia Tenggara dan pasar Muslim lainnya di seluruh dunia. Sertifikasi halal kami yang diatur dengan baik dan ketat tampaknya menjadi nilai tambah bagi produsen vaksin," katanya dilansir di Malay Mail, Kamis (18/2).
Beberapa produsen yang telah menyatakan minat tersebut adalah dana kekayaan kedaulatan Rusia, investor dari India, serta perusahaan yang terkait dengan produsen vaksin di China.
Lebih lanjut, ia mengatakan investasi di area vaksin atau kesehatan itu akan meningkatkan industri farmasi dan bioteknologi Malaysia.
Meski demikian, Khairy menambahkan setiap perusahaan yang ingin berinvestasi dan mendirikan basis di negara tersebut harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Badan Pengatur Farmasi Nasional (NPRA).
Baca juga : Bekas Gereja Jadi Pusat Kegiatan Islam
"Selama sudah mendapat persetujuan regulasi yang diperlukan, tampaknya akan aman dan berpegang pada praktik-praktik yang baik. Maka, Malaysia tampaknya mampu menjadi hub bagi Asia Tenggara dan negara-negara Muslim lainnya," ujarnya.
Kemarin, Khairy mengumumkan telah dilakukan pengiriman pertama vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech. 312.390 dosis ini akan diterbangkan pada 21 Februari dan didistribusikan pada 26 Februari.