REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ada beberapa hal yang menjadi penyebab seorang Muslim bersedih atau terus-menerus merasa khawatir terhadap kehidupan. Masalah-masalah tersebut tentu saja bisa diatasi dengan mengetahui terlebih dulu faktor-faktor penyebabnya.
Berikut ini adalah faktor penyebab timbulnya kesedihan dan bagaimana mengatasinya:
1. Sedih karena utang
Sahabat Nabi Muhammad SAW, Zubair bin Awwam pernah gelisah karena masalah utang. Kepada putranya bernama Abdullah, dia menyampaikan bahwa kesedihan terbesar dirinya adalah soal utang. Lalu dia Zubair mempertanyakan bagaimana jika terus-menerus terlilit utang.
Lalu Zubair meminta kepada putranya untuk menjual apa yang dimilikinya, untuk melunasi segala utangnya. Rasulullah SAW sendiri telah mengingatkan tentang pentingnya segera melunasi utang. Beliau SAW mengatakan bahwa Allah SWT mengampuni dosa orang yang mati syahid, kecuali utangnya.
2. Resah memikirkan masa depan
Keresahan ini seperti yang dirasakan oleh seorang ayah kepada anak-anaknya soal bagaimana kehidupan anak-anaknya di masa depan kelak. Kekhawatiran bisa semakin menjadi-jadi lantaran hidupnya pas-pasan dan tidak ada yang bisa ditinggalkan untuk anak-anaknya. Atas hal itu, Rasulullah bersabda:
"Tiada seorang Muslim pun yang tertimpa musibah, lalu dia berkata sesuai petunjuk yang diperintahkan Allah, sesungguhnya kami milik Allah dan kepadanya kami kembali. Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibahku dan gantilah bagiku dengan yang lebih baik daripadanya, melainkan Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik daripada musibahnya itu." (HR Muslim)
Janji Allah SWT kepada orang-orang yang memiliki sifat sabar adalah keberuntungan dengan surga dan keselamatan dari api neraka. Allah SWT berfirman:
إِنِّي جَزَيْتُهُمُ الْيَوْمَ بِمَا صَبَرُوا أَنَّهُمْ هُمُ الْفَائِزُونَ "Sesungguhnya Aku memberi balasan kepada mereka pada hari ini, karena kesabaran mereka. Sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang." (QS Al-Mu'minun: 111).
Sedih karena terlilit utang..