REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Pemuda Hidayatullah menggelar kegiatan Training of Trainer (ToT) bagi kader di Pesantren Hidayatullah Ummul Qurro Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), Ahad (14/2). Acara itu diikuti oleh para ketua dan kepala departemen perkaderan wilayah dari berbagai daerah.
"Acara ini dimaksudkan untuk meningkatan kapasitas dan kapabilitas para kader dalam menjalankan tugas-tugas keorganisasian, terutama dalam hal ikut serta mencerdaskan bangsa melalui gerakan dakwah Alquran dan pendidikan keislaman yang berwawasan kebangsaan," terang Ketua Panitia ToT Pemuda Hidayatullah di Balikpapan, Imam Muhammad dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Pemuda HIdayatullah, Imam Nawawi menjelaskan bahwa ToT ini adalah nafas bagi peradaban umat Islam.
"Dalam sejarah kita ketahui bahwa kegiatan training atau mendidik, mengkader manusia, utamanya generasi muda adalah agenda utama yang diteladankan oleh Nabi Muhammad SAW dan diikuti oleh para pahlawan besar dalam Islam. Contohnya, Musa bin Nushair yang mentraining Thariq bin Ziyad, hingga Islam berkembang di Andalusia," tuturnya.
"Ustadz Abdullah Said, pendiri Hidayatullah pun melakukan hal yang sama. Karena sejatinya bangsa ini membutuhkan upaya nyata membangun manusia. Semoga ToT ini dapat berkontribusi bagi kemajuan umat, bangsa dan negara," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Organisasi DPP Hidayatullah, Ustadz Asih Subagyo yang bertindak membuka acara juga menyampaikan bahwa kegiatan ini relevan dengan kebutuhan bangsa ke depan, kaitannya dengan adanya bonus demografi.
"Program ToT Pemuda Hidayatullah ini bersifat penting dan strategis. Terlebih kalau melihat hadirnya bonus demografi di Tanah Air yang diperkirakan jumlah populasi anak muda akan terus tumbuh hingga puncaknya di angka 75 persen ddari total penduduk Indonesia di tahun 2025-2030. Jadi, gelaran ToT ini penting sekali, karena termasuk dari upaya menyiapkan kepemimpinan umat dan bangsa di masa depan. Luar biasa," tegasnya.
Training of Trainer ini mengangkat tema "Milenial Leaders: Indonesia Bahagia dan Bermartabat Bersama Al-Qur'an."
"Agenda ini akan berlangsung selama 10 hari ke depan dengan menerapkan protokol kesehatan dan peserta yang memang sangat dibatasi, mengingat masa pandemi Covid-19 belum benar-benar berakhir. Ini juga berkonsekuensi pada program yang seharusnya dalam setahun bisa dilaksanakan sekali menjadi beberapa kali sebagai wujud adaptasi dari pandemi yang masih melanda," tutup Imam Muhammad.