Jumat 12 Feb 2021 05:01 WIB

Jaya Suprana: Sirna DIskrimniasi Hingga Kemanusiaan Imlek

Etnis ChIna lintas agama rayakan Imlek

Warga mempersiapkan perayaan Imlek di Kelenteng Amurva Bhumi Karet, Jakarta
Foto: Anadolu Agency
Warga mempersiapkan perayaan Imlek di Kelenteng Amurva Bhumi Karet, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Jaya Suprana, Filsuf, Budayawan, Penggagas Rekor MURI, Pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan.  

Setelah Imlek resmi dirayakan sebagai Hari Raya Nasional, tidak alasan bagi para warga keturunan China termasuk saya untuk merasa didiskriminir di persada Nusantara.

Hari raya Imlek pada tahun 2021 jatuh pada sebuah tanggal bersifat palindrom sebab 12 Februari 2021 apabila ditulis secara angkamologis adalah 12022021yang apabila dibaca dari kanan ke kiri ternyata tetap juga sama dengan dari kiri ke kanan yaitu 12022021.

Sungguh layak disayangkan bahwa hari raya Imlek pada tahun 2020 kebetulan dirundung awan kelabu penuh keprihatinan berhubung virus Corona masih bahkan makin merajela menerkam manusia di segenap pelosok dunia termasuk Indonesia. 

VIRTUAL

Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) mengimbau agar semua anggotanya sebaiknya menyelenggarkan perayaan Tahun Baru Imlek 2572 pada 12 Februari 2021 mendatang secara virtual.

Disarankan agar perayaan Tahun Baru Imlek pada tahun 2021 diselenggarakan secara sederhana di rumah masing-masing dengan tetap mematuhi protokol kesehatan  mengingat situasi pandemi dan penularan COVID 19 yang sangat tinggi setelah libur panjang akhir tahun.

Sekaligus untuk menjaga kesehatan dan keselamatan bersama, khususnya keluarga di rumah. INTI mengingatkan para anggotanya untuk tetap selalu mematuhi dan melaksanakan 5 M Protokol Kesehatan. Yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement