Kamis 11 Feb 2021 05:03 WIB

Jaya Suprana: Tabayun Terhadap Habib Rizieq

Tabayun terhadap Habib Rizieq.

Habib Riziek tiba di Bandara Soekarno Hatta dengan isambut ribuan massa.
Foto:

GEREJA

Ternyata, rumah HRS berdekatan dengan sebuah gereja di antara lima gereja di Petamburan yang masih utuh dan aktif digunakan para umat Nasrani untuk melakukan ibadah tanpa diganggu, apalagi dirusak oleh umat Islam di Petamburan.

Gedung sederhana sebagai mabes Laskar FPI yang tersohor bengis juga terletak tidak jauh dari rumah HRS mau pun bangunan gereja. Bahkan, di masa menghadapi musibah banjir, sudah lazim bahwa para umat Nasrani bersatupadu dengan umat Islam untuk saling tolong-menolong satu dengan lainnya dalam suasana kerukunan umat beragama yang layak menjadi suriteladan bagi umat manusia di seluruh pelosok planet bumi.

Baca Juga: Rekaman Detik-Detik Sebelum Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Sebelum berjumpa dengan HRS, saya membayangkan sesosok insan manusia yang arogan, demagogik, merasa diri paling benar sendiri, maka pasti sama sekali tidak ramah.

Ternyata, prabayangan saya itu total keliru. Nyatanya, HRS ramah tamah penuh kerendahan hati maka senantiasa siap mendengar apa yang saya ucapkan, termasuk yang bersifat negatif terhadap HRS dengan sabar.

Dengan tersenyum geli, HRS mendengar pernyataan saya bahwa saya sangat takut berjumpa HRS sebab berpraduga bahwa pastilah HRS sombong, semau gue, merasa paling benar sendiri, intoleran.

Pokoknya, semua kaidah untuk disebut sebagai orang jahat paripurna terpenuhi secara sempurna.

Ternyata saya keliru. Jangan percaya saya sebelum mau pun setelah menyimak rekaman wawancara saya dengan HRS yang kini terabadikan di Youtube di link: https://youtu.be/ht2xU7Foe6I

KEBEBASAN BERPENDAPAT 

Saya tidak berani memengaruhi opini orang lain terhadap HRS, sebab saya tidak memiliki kekuasaan untuk melakukannya. Saya tidak memiliki hak apa pun terhadap pendapat sesama manusia terhadap sesama manusia yang sepenuhnya merupakan hak asasi setiap insan manusia.

Hak asasi saya cuma satu, yaitu hak asasi memiliki harapan bahwa bangsa Indonesia berkenan menghentikan angkara murka kebencian terhadap sesama warga bangsa Indonesia sendiri demi mengejawantahkan makna luhur terkandung di dalam segenap sila Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Itu semua sebagai pedoman kita bersama dalam bergotong-royong membangun masyarakat adil dan makmur yang hidup bersama di sebuah negeri gemah ripah loh jinawi tata tenteram kerta rahardja.

MERDEKA !

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement