Kamis 11 Feb 2021 05:03 WIB

Jaya Suprana: Tabayun Terhadap Habib Rizieq

Tabayun terhadap Habib Rizieq.

Habib Riziek tiba di Bandara Soekarno Hatta dengan isambut ribuan massa.
Foto: Anadolu Agancy
Habib Riziek tiba di Bandara Soekarno Hatta dengan isambut ribuan massa.

REPUBLIKA.CO.ID, OLEH: JAYA SUPRANA, Filsuf, Budayawan, Penggagas Rekor MURI.

Saya Nasrani, namun saya mengagumi ajaran-ajaran bijak agama-agama bukan Nasrani, antara lain, ajaran Islam tentang tabayyun.

Selaras makna luhur yang terkandung dalam ajaran Jesus Kristus tentang 'jangan menghakimi', pada hakikatnya tabayyun bijak mengingatkan saya agar selalu berupaya melakukan tabayun sebelum tega menilai, apalagi menghakimi sesama manusia. 

ANGGAPAN

Pendapat tentang Habib Rizieq Shihab (HRS) terbagi menjadi tiga. Yang suka menganggap HRS orang baik, yang tidak suka menganggap HRS orang jahat, yang netral menganggap HRS orang biasa-biasa saja yang tidak perlu dipedulikan apalagi diperdebatkan baik-buruknya.

Saya pribadi, akibat terpengaruh berita-berita buruk tentang HRS, semula tergolong ke kelompok kedua, yaitu tidak suka. Maka, saya pun ikut menganggap HRS orang jahat yang wajib ditakuti.

Sampai pada suatu hari, saya bertanya kepada mahaguru filsafat Islam saya yang mantan ketua MPR RI 2004-2009, yaitu DR Hidayat Nur Wahid tentang siapa sebenarnya insan bernama Habib Rizieq Shihab yang dihebohkan sebagai orang terjahat di persada Nusantara itu.

Baca Juga: Munarman: FPI Diserang Terus Sampai Saya Dibunuh Ya?

Mas Nur Wahid menasihati saya agar bukan hanya mendengar berita, melainkan juga menjumpai demi mengenal kenyataan sikap dan perilaku manusia. Akhirnya, saya berani memaksakan diri untuk menjumpai manusia yang saya takuti itu dengan harap-harap-takut berkunjung ke kediaman HRS di kawasan Petamburan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement