REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kapal Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk korban banjir di Kalimantan Selatan tiba di Pelabuhan Trisakti, Kota Banjarmasin. Bantuan sekitar 1.000 ton tersebut tiba pada Senin (1/2). Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina, turut menyambut langsung kedatangan kapal yang berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak tersebut.
Dalam sambutan tersebut, Ia mengapresiasi usaha ACT dalam membantu para penyintas. "Ini bantuan banyak sekali, mudah-mudahan bisa langsung diterima oleh warga yang terdampak dan saat ini memerlukan bantuan baik natura, ataupun bahan-bahan lain. Terutama pascabanjir, ini sudah hari ke-17 sehingga sudah banyak sekali inventarisir kerusakan-kerusakan yang terjadi terutama di Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Banjar, dan Kota Banjarmasin sekitarnya juga terdampak,” ujar Ibnu.
Ibnu mengungkapkan saat ini sebagian besar penyintas telah kembali ke rumahnya masing-masing. Meskipun begitu, bantuan tetap dibutuhkan untuk pemulihan. “Saat ini pascabanjir, recovery itu yang kita butuhkan bukan lagi semata-mata sembako, tetapi juga kebutuhan lainnya,” jelas Ibnu.
Sejalan dengan itu juga, Zainal Arifin selaku Kepala Cabang ACT Kalimantan Selatan berharap bantuan ini tak hanya berhenti sampai di sini saja. “Kami berencana dan ingin terus perjuangan menangani sebuah bencana dengan memberikan yang terbaik. Soalnya bagi kami bencana tidak hanya di masa emergency, tetapi juga di masa recovery nantinya yang membutuhkan usaha yang nantinya lebih besar,” kata Zainal.
Zainal menargetkan bantuan sebesar 1.000 ton ini dapat didistribusikan dalam waktu 3 bulan ke depan. Selain di Kalimantan Selatan, Kapal Kemanusiaan juga tiba hari ini untuk para penyintas gempa di Sulawesi Barat.
“Ini adalah sebuah tanggung jawab kami sebagai sebuah lembaga kemanusiaan untuk menjawab sebuah bencana dengan aksi-aksi nyata. Jadi, kita tidak hanya menurunkan tim, tapi kita juga support dengan kekuatan logistik terutama sandang, pangan, dan papan,” tutur Zainal.