REPUBLIKA.CO.ID, KOTA KINABALU – Baru-baru ini seorang filantropis asal Malaysia, Ebit Lew, mengunggah di media sosialnya yang memperlihatkan gambar diduga dia telah mengubah keyakinan sekitar 157 orang Bajau Laut menjadi Islam dengan membaca syahadat.
Berikut ini beberapa fakta terkait dengan syahadat massal Bajau Laut sebagaimana dirangkum Republika.co.id, sebagaimana dikutip dari Malay Mail:
Pertama, syahadat massal komunitas Bajau Laut tersebut terjadi setelah pengkhotbah populer Ebit Lew, menjangkau komunitas pengembara laut gipsi tersebut dengan memberikan mereka persediaan makanan dan bantuan lainnya.
Pria yang lahir di Pahana itu berada pada hari ketiga dari 10 hari kunjungan kemanusiaan ke distrik pantai timur Sabah di Lahad Datu, Tawau, Kunak dan Semporna ketika dia mengunjungi desa air di lepas Semporna.
Kedua, dakwah Ebit Lew mengislamkan komunitas Bajau Laut tersebut dipuji Otoritas Islam Sabah.
Ketiga, namun, otoritas tersebut juga mengklarifikasi bahwa sebagian besar pengembara laut gipsi sudah diklasifikasikan sebagai Muslim.
Mufti Sabah, Datuk Bungsu Aziz Jaafar, mengatakan bahwa meskipun dia tidak mengetahui acara pengucapan kalimat syahadat yang sebenarnya, Departemen Urusan Islam Sabah (JHEAINS) memang mengklasifikasikan kelompok etnis Bajau Laut sebagai Muslim berdasarkan survei dan laporannya sendiri.
"Setahu saya, di komunitas Bajau Laut atau Pala'u, mereka dianggap Muslim. Berdasarkan survei JHEAINS beberapa tahun lalu, mereka tergolong Muslim," kata Mufti Sabah, dilansir di Malay Mail, Selasa (2/2).
Bungsu mengaku mengetahui kunjungan Lew ke Sabah, tetapi bukan bagian dari acara pindah agama yang diyakini tidak direncanakan. Dia mengatakan, perpindahan agama mereka berlaku selama mereka mengucapkan syahadat dengan keyakinan.
Akan tetapi, menurutnya, untuk masuk Islam itu sederhana, seseorang hanya harus percaya kepada Allah, suci dan yakin bahwa tidak ada Tuhan yang lain, dan bahwa Muhammad adalah utusan Tuhan, dan mengucapkan syahadat.
"Di mata Islam, mereka adalah Muslim," katanya, ketika ditanya tentang prosedur yang diperlukan agar perpindahan agama massal semacam itu terjadi.